Menyelisik One China Policy yang Bikin China Murka Gara-gara Kunjungan Nancy Pelosi
Amerika Serikat pun memutuskan hubungan dengan Taipei demi bersama China. Ternyata meski begitu, masih banyak negara yang mempertahankan hubungan informal dengan Taiwan di bidang perdagangan atau budaya dan AS tetap menjadi sekutu keamanan Taiwan.
Dukungan tersebut terjadi karena AS terikat Undang-Undang bahwa mereka harus membantu Taiwan mempertahankan diri. Itulah sebabnya AS terus menjual senjata ke Taiwan. AS juga terus mengupayakan perdamaian antara keda belah pihak dan mendorong keduanya untuk berdiskusi.
Baca Juga: Memanas, Zona Pertahanan Udara Taiwan Diterobos Hampir 30 Jet Tempur Tentara China
Setelah menjalin hubungan dengan China, Amerika Serikat menjalin hubungan diplomatik formal dengan China pada 1979 di bawah Presiden Jimmy Carter. Amerika pun memutuskan hubungannya dengan Taiwan dan menutup kedutaannya di Taipei.
Adanya hubungan seperti ini membuat China diuntungkan. China berhasil membuat Taiwan terbuang dan tidak diakui sebagai negara merdeka oleh dunia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namun meski diasingkan, Taiwan tidak sepenuhnya kalah. Taiwan mempertahankan hubungan ekonomi dan budaya dengan negara tetangga.
Taiwan juga memanfaatkan hubungannya dengan Amerika Serikat. Taiwan mempekerjakan kelompok kecil di Washington D, termasuk mantan senator Bob Dole.
Sedangkan Amerika Serikat mengambil manfaat dari hubungannya dengan China. Amerika memberikan pinjaman asing terbesar dan mitra dagang utama, sambil diam-diam terus mempertahankan hubungannya dengan Taiwan.
Demikian pengertian kebijakan Satu China. Selanjutnya dapat diketahui bahwa Kebijakan Satu China ini merupakan upaya penyeimbangan yang telah disempurnakan Amerika Serikat selama beberapa dekade.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: