Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Kawasan IKN, Sinas Mas Land Bergerak Cepat Jaring Pasar Property Kaltim

Jadi Kawasan IKN, Sinas Mas Land Bergerak Cepat Jaring Pasar Property Kaltim Kredit Foto: Andi Aliev

“Property ini kalau berhenti berkarya trust kurang, wah ini beli dibangun enggak ya. Kalau kita jalan terus seperti pembukaan jalan, cluster Cheville. Kita keluarkan cost inftrasturktur  alau kurang berhasil tapi sudah punya modal tahun, harga bisa bisa disesuaikan tahun berikutnya,” ujarnya.

Situasi Covid selama dua tahun diakui penjualan property mengalami penurunan namun penurunan ini tidak seperti terjun payung, masih linear. Seperti pada 2019 Grand City  mampu membukukan Rp 219 miliar.  Hal ini tidak lepas dari pengumuman presiden yang memilih Kaltim sebagai IKN.

Baca Juga: Buka Peluang Kerja, Kemnaker Gelar Job Fair Virtual

“Agustus –Desember 2019 puncak-puncak penjualan hebat, semua developer meningkat sejak diumumkan pak Jokowi  umumkan Kaltim jadi IKN beberapa kompetitor merasakan itu penjualan cukup tinggi,”katanya.

“Peningkatan di Agustus-Desember itu 60-70 persen  dibandingkan Januari Juli 2019. Jadi pendapatan besar kita di ujung tahun. Dua hari setelah pengumuman IKN ada investor dari Berau beli sampai 19 unit. Kondisi memang seperti gaung bersambut. Momentum siap banget,” ujarnya.

Pas memasuki pandemi 2020-2021, ini ada dua pilihan untuk property yakni tetap offensif atau defensif. Sinar Mas Land memilih opensif.  Banyak orang yang takut menginvestasikan uangnya sehingga memilih mengendap di bank. Sehingga pihaknya menawarkan produk

“Kita offensif yang mempunyai strategi. Orang suruh pikir. Kalau beli sekarang cukup siapin berkas-berkas bawa ke bank akhirnya  mereka berpikir dua kali, oh ya kalau pandemi lewat ini gak ada lagi yang kayak begini. Jadi kami jadikan ini peluang,” katanya.

Perusahaan juga melihat profile karyawan yang memiliki gaji Rp15 juta –hingga Rp20 juta, yang awalnya berpikir tidak bisa punya rumah di Grand City diberikan produk yang overdouble bagi mereka baik produk maupun keuangannya.

Baca Juga: Jabatan Tinggal Dua Bulan, Ternyata Anies Baswedan Belum Selesaikan Masalah Serius dari Ahok, Simak!

“Makanya saat kita jualan Hyfield itu cukup spektakuler. Jadi banyak kompetitor tanya ke kita kok dipandemi gini lu malah gila-gilan, bikin jalan bikin ini itu, mereka tiarap kita tetap kerja. Kalau defensif resiko terlalu tinggi karena properti bicara trust oh gak jualan lagi gak pameran, oh dah tiarap,” tukasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: