Polisi Belum Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J, Oalah... Hanya Pantas Didengar Orang Dewasa?
Meski telah mengungkap aktor yang menyuruh menembak Nofriansyah Yoshua Hutabarat, kepolisian belum membuka motif yang mendasari Ferdy Sambo menyuruh ajudannya menembak Brigadir J hingga tewas.
Menko Polhukam Mahfud MD mengaku memahami keputusan kepolisian yang belum buka-bukaan mengungkap motif kasus tersebut. Dia menduga, motif pembunuhan Brigadir J masuk unsur sensitif dan hanya pantas didengar oleh orang dewasa.
"Mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," kata Mahfud MD dalam keterangan persnya, Selasa (9/8).
Mahfud memercayai kepolisian untuk mengonstruksi motif dalam kasus penembakan Brigadir J demi kepentingan penegakan hukum. Dia pada prinsipnya mengapresiasi kepolisian yang mampu mengungkap aktor intelektual dalam kasus kematian anggota Brimob itu.
"Cuma yang penting sekarang telurnya sudah pecah, itu yang kami apresiasi dari Polri," ujar menteri kelahiran Sampang, Madura, itu.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali menyebut penting bagi Polri menyampaikan motif kepada publik dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J. Menurut dia, pengungkapan motif bisa menahan spekulasi publik dalam kasus penembakan yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu.
"Kalau tidak (diungkap motif, red) masyarakat akan bertanya dan membangun opini, sehingga polisi penting untuk menyampaikan motifnya agar opininya tidak menjadi liar," kata Ahmad Ali saat dihubungi, Selasa.
Eks Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI itu mengatakan tidak mungkin sebuah kasus pidana seperti perkara penembakan Brigadir J, terjadi tanpa motif. "Menurut saya motif, tidak mungkin terjadi satu peristiwa pidana tanpa ada motifnya, ada niat yang kemudian terjadi proses tindak pidana tersebut," ujar Ahmad Ali.
Baca Juga: Panggil Kapolri dan Panglima TNI, Rocky Gerung: Jokowi Bahas Kasus Ferdy Sambo
Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J. Satu tersangka di antaranya, yakni Irjen Ferdy Sambo yang berperan sebagai penyuruh dan penyusun skenario dalam aksi penembakan terhadap Brigadir J.
Selain Irjen Ferdy, tersangka lain dalam kasus yang sama ialah RE, RR, dan KM. RR dan KM membantu tindak pidana, sedangkan RE alias Brigadir E bertindak sebagai eksekutor Brigadir J. Polisi menjerat keempat tersangka dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: