Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Ekonomi Bali, LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir untuk 5 Koperasi

Perkuat Ekonomi Bali, LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir untuk 5 Koperasi Kredit Foto: LPDB-KUMKM

Bahkan, pada akhir Agustus ini (29 Agustus 2022), bersama Dekranas dan Dekranasda Bali, LPDB-KUMKM juga akan menggelar kegiatan sinergis Cerita Kriya dalam memberdayakan UMKM di Bali. "Anggota Dekranas itu merupakan anggota koperasi. Sehingga, secara tidak langsung, LPDB-KUMKM hadir di situ," tandas Supomo.

Pengembangan Usaha

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Konsumen Lumbung Merta Sari I Made Sudiana menjelaskan koperasi yang sudah berusia 19 tahun dan memiliki aset sebesar Rp45 miliar itu memiliki bidang usaha utama, yakni mini market. Unit usaha lainnya adalah jasa penjualan properti dan kendaraan bermotor, hingga unit usaha simpan pinjam.

Baca Juga: Perkuat Ekonomi Berbasis Klaster, LPDB-KUMKM Gandeng PUM Netherlands

Sudiana menambahkan dana bergulir akan dipergunakan untuk pengembangan usaha dagang milik anggota. "Dari jumlah anggota sebanyak 290 orang, 40% lebih merupakan pelaku usaha di sektor perdagangan. Yang bergerak di sektor pariwisata belum, karena kondisi belum stabil," kata Made Sudiana.

Oleh karena itu, ke depan, Sudiana menyebutkan bahwa koperasi akan melakukan edukasi terhadap anggota yang tadinya bergerak di sektor pariwisata, untuk mencoba beralih ke sektor lain. "Tujuannya, agar anggota tidak terlalu fokus di pariwisata saja. Banyak sektor usaha lain yang bisa dikembangkan," tukasnya.

Sementara Ketua KSP Sari Sedana Bali (Karangasem) I Kadek Oka Astika mengatakan jumlah anggota koperasi sebanyak 2.900-an banyak bergerak di sektor usaha pertanian, peternakan, dan perkebunan. Tidak sedikit juga yang ada di sektor perdagangan. "Dana bergulir akan kita pergunakan untuk memperkuat modal usaha anggota," ungkap Oka Astika.

Baca Juga: Upaya Pemulihan Ekonomi Masyarakat, LPDB-KUMKM Teken MoU Dengan Kejati Kaltim

Selain itu, sektor kerajinan milik anggota juga tak luput dari sentuhan pembiayaan dari KSP Sari Sedana Bali yang sudah berusia 20 tahun dan beraset Rp73 miliar. "Kita tidak lepaskan sektor kerajinan, karena memang awalnya bentuk koperasi kita adalah koperasi kerajinan," ujar Oka.

Setelah berubah menjadi KSP, koperasi fokus dalam pembiayaan dan perkuatan modal usaha milik anggota. Artinya, koperasi yang siapkan modal, juga pasarnya. "Koperasi yang membeli produk dari anggota," tukas Oka.

Ke depan, KSP Sari Sedana Bali akan lebih memperkuat permodalan usaha milik anggota di sektor pertanian. "Kita akan terus perkuat sektor pertanian," pungkas Oka.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: