Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ferdy Sambo Memang Luar Biasa, Susno: Perwira Tinggi Kepolisian Pertama Terlibat Kasus Pembunuhan

Ferdy Sambo Memang Luar Biasa, Susno: Perwira Tinggi Kepolisian Pertama Terlibat Kasus Pembunuhan Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar

Terlebih, jelas Susno, penyidikan kasus pembunuhan Brigadir belum selesai karena masih menunggu hasil visum Brigadir J. "Karena penyidikan belum selesai, masih ada yang ditunggu-tunggu hasil visum et repertum kedua, hasil visum et repertum, tentunya akan dibandingkan tentunya," ucap Susno.

Belum lagi soal penghilangan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP). Susno menyebut aparat kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota Polri yang diperiksa karena diduga melanggar kode etik.

Baca Juga: "Jenderal Polisi Akan Saling Melindungi", IPW: Jokowi 4 Kali Kasih Teguran Soal Kasus Brigadir J

Diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut 31 aparat kepolisian masih diperiksa terkait kasus pelanggaran etik. Karenanya, kata Susno, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

"Hal-hal lain yang merusak TKP yang menghilangkan barang bukti, saat ini baru diperiksa kode etik, apakah di antara mereka akan berubah nantinya menjadi tersangka, ikut serta dalam pembunuhan," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan yang awalnya 25 personel, kini menjadi 31 personel yang diperiksa dalam kasus pembunuhan Brigadir J. "Ada 25 personel yang kita periksa dan saat ini bertambah menjadi 31 personel," kata Listyo di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022).

Berdasarkan hasil pendalaman dan olah tempat kejadian perkara (TKP) tim khusus Polri, ditemukan adanya upaya penghambatan proses penyidikan dan kejanggalan-kejanggalan lainnya, seperti misalnya CCTV yang hilang. Karena itu, muncul dugaan ada hal yang ditutup-tutupi serta rekayasa.

"Ditemukan ada upaya-upaya untuk menghilangkan barbuk, merekayasa menghalangi proses penyidikan sehingga proses penanganan menjadi lambat," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: