Kabar Kematian dan Skenario Bombardir Israel Sudah Biasa buat Anak-anak Gaza
Jadi mengapa Hamas kini tidak terlibat?
"Saya pikir kita harus mengambil beberapa pelajaran dari babak baru konfrontasi ini," kata Ghazi Hamad, juru bicara kelompok itu.
Saya pikir kami memiliki kerja sama yang baik dengan Jihad Islam dan kami telah melakukan diskusi mendalam dengan mereka. Kami harus bekerja sama sebagai faksi Palestina.
"Dengan cara ini saya pikir kami dapat mengurangi jumlah kesalahan, kami dapat mengurangi kerusakan, dan kerugian di antara orang-orang Palestina."
Saya mendesaknya menjawab bahwa serangan terhadap warga sipil Israel yang dilakukan Hamas dan penembakan roket tanpa pandang bulu ke wilayah sipil menurut Israel harus dilawan. Menargetkan warga sipil adalah kejahatan perang.
"Kami tidak melawan siapa pun, hanya pendudukan. Israel bisa menghindari korban di kalangan warga sipil, tapi jika mereka ingin membunuh seorang petempur, mereka membunuh semua orang di sekitarnya untuk membunuh kombatan itu," ujarnya.
Setelah gencatan senjata, Lapid mengatakan dia ingin berbicara langsung dengan penduduk Jalur Gaza. Dia ingin menyampaikan bahwa terdapat cara lain untuk mengatasi persoalan ini.
"Kami tahu bagaimana melindungi diri kami dari siapa pun yang mengancam kami, tetapi kami juga tahu bagaimana menyediakan pekerjaan, penghidupan, dan kehidupan yang bermartabat bagi mereka yang ingin hidup di sisi kami dalam damai," kata Lapid.
Gaza memiliki salah satu populasi termuda di dunia. Sebagian besar anak-anaknya hanya mengenal kehidupan konflik. Itu mempengaruhi seluruh hidup mereka dan mewarnai mimpi mereka.
Besan Abdalsalam akan segera lulus sebagai insinyur. Bersama dengan banyak orang lain seusianya, dia pergi ke pantai ketika hari sudah berakhir. Menyesap jus mangga saat matahari terbenam di cakrawala, dia bertanya-tanya bagaimana masa depannya akan terlihat.
"Sulit membayangkan bagaimana hidup kami jika ini berakhir. Orang-orang akan berhenti tidur dengan air mata berlinang karena kehilangan ayah, atau ibu, atau saudara perempuan. Seluruh hidup kita akan berubah," katanya.
"Mengapa kita tidak bisa melakukan seperti yang dilakukan orang di luar Gaza? Kami menonton YouTuber dan mereka senang dan melakukan hal-hal baik. Kami berharap blokade dicabut, sehingga kami bisa hidup seperti mereka," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto