Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Sudah Malam, Mentan dan Petani Tetap Semangat Tanam Serempak

Meski Sudah Malam, Mentan dan Petani Tetap Semangat Tanam Serempak Mentan Syahrul Yasin Limpo menyaksikan langsung tanam serempak yang dilakukan petani di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (19/8/2022). | Kredit Foto: Kementan

Selanjutnya, terus berproduksinya sektor pertanian terutama pertanian tanaman pangan dan perkebunan menurut Gubernur Sultra, Ali Mazi diakui berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

Menurutnya, perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 6,09 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,07 persen, dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,44 persen.

Baca Juga: Menyiasati Krisis Pangan Global, Kementan Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah

"Hal ini tidak terlepas karena peran sektor pertanian dalam mendukung ekonomi daerah. Untuk itu, Pemprov Sultra terus memberikan perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian karena sebagaian besar mata pencaharian penduduk Sultra berasal dari sektor ini," ujarnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, "Gerakan Tanam ini bertujuan meningkatkan indeks pertanaman yang awalnya IP 200 Menjadi IP300 guna meningkatkan produksi dan produktivitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan di daerah Konawe Selatan Khususnya." 

Baca Juga: Dorong Sektor Pertanian Nasional, PKT Dukung Tomohon Jadi Sentra Industri Florikultura

Menyoal adanya ancaman krisis pangan global, Kementan menurut Suwandi telah menyiapkan berbagai program.

"Program yang menjadi prioritas guna mengamankan ketahanan pangan nasional terhadap ancaman krisis pangan global yang telah disiapkan di antaranya mengurangi impor untuk beberapa komoditas, di antaranya adalah kedelai, gula, sapi, bawang putih, substitusi impor gandum: dengan sagu, sorgum, singkong dan komoditas lain," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: