Media sosial merupakan tempat mencari teman baru dan membangun networking. Di tengah maraknya kejahatan online, setiap individu harus berhati-hati memilih pertemenan. Karena bukan tidak mungkin teman baru tersebut merupakan pelaku kekerasan seksual.
Kekerasan berbasis gender online (KGBO) merupakan kejahatn digital yang makin marak terjadi. KBGO bisa terjadi pada siapa saja. Menurut Survey Plan Internasional pada 2019 yang dilakukan kepada 14000 perempuan usia 14-25 tahun di 22 negara, 58 persen perempuan mengalami pelecehaan daring. Banyak kasus ditemukan di media sosial.
Baca Juga: 3 Langkah Mewaspadai Hoaks di Media Sosial
"Kalau kita sudah curiga seseorang tidak beres. Memang dia punya perilaku orientasi seksual yang tidak umum. Kalau saya pribadi, selama orang tersebut tidak menganggu, punya karya baik, tetap berperilaku sopan, saya rasa kita tidak perlu melakukan sesuatu mengusiknya," kata Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia Balienda saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (19/8/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Setiap individu harus berhati-hati ketika bermain media sosial. Meski demikian, tidak boleh men-judge seseorang yang belum terbukti melakukan kejahatan atau sesuatu bersifat negatif.
"Kalau memang sudah mengarah tidak menyenangkan, kita bisa mulai tidak menanggapi, tidak chat. Kalau mulai offensive, kita blok atau laporkan," kata Diana.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Jadikan Media Sosial Sumber Penghasilan
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha, Digital Trainer, Graphologist, Diana Aletheia Balienda. Kemudian Relawan TIK Indonesia, Shodiqul Masduki S.Pd.I, serta Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven Sarbani, S.Pd., M.AB.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: