Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsisten Jalankan Protokol Kesehatan Bisa Cegah Penularan Cacar Monyet

Konsisten Jalankan Protokol Kesehatan Bisa Cegah Penularan Cacar Monyet Cacar Monyet | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menyatakan bahwa penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin bisa mencegah munculnya penyakit cacar monyet. 

"Untuk mencegah penyebaran cacar monyet kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker dan cuci tangan pakai sabun serta melakukan PHBS”, Kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan, dr. Sumihar Sihaloho, kemarin.

Menurut dia, penularan cacar monyet bisa terjadi dari manusia ke manusia, maupun dari hewan ke manusia. Sebab, penyakit ini merupakan zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

"Penyakit ini juga menular melalui benda yang terkontaminasi virus Monkeypox. Umumnya, virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terluka atau terbuka meski tak terlihat. Ini pun bisa masuk melalui saluran pernapasan maupun selaput lendir dari mata, hidung, atau mulut," tuturnya.

Hingga saat ini, di Kabupaten Tangerang belum ditemukan kasus cacar monyet atau masih dalam zona hijau. Oleh sebab itu, Dinkes tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan penyakit cacar monyet.

"Untuk vaksinasi cacar monyet untuk saat ini belum ada, jadi masih menggunakan vaksin untuk virus Smallpox karena setelah dilakukan pengembangan dan penelitian, vaksin jenis ini dapat digunakan untuk pencegahan Monkeypox," terangnya.

Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sudah menyebarluaskan informasi tentang Monkeypox dengan membuat konten edukasi melalui Instagram, website dan spanduk untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: