Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Upaya Mendorong Akselerasi Peran UMKM dalam Perekonomian, Kemenkeu Manfaatkan Forum AIFC

Upaya Mendorong Akselerasi Peran UMKM dalam Perekonomian, Kemenkeu Manfaatkan Forum AIFC Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah pandemi Covid-19 dan gejolak ekonomi global, entitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong akselerasi peran UMKM dalam perekonomian, salah satunya melalui keuangan syariah.

Keuangan syariah memainkan peran penting dalam pemberdayaan UMKM karena mampu memfasilitasi skema syariah (risk-sharing) yang menyetarakan, unik, dan inklusif. Upaya ini akan melengkapi dan menguatkan kebijakan Pemerintah Indonesia secara umum kepada UMKM.

Baca Juga: GoTo Usung Solusi Bisnis Holistik untuk UMKM

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dunia. Akan tetapi, bendahara negara tersebut juga menyampaikan kondisi UMKM yang secara empiris saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan pendanaan, termasuk akses informasi yang asimetris.

"Model atau portofolio produk keuangan syariah yang tersedia untuk UMKM, termasuk pendanaan, garansi, tabungan, transfer, dan jasa manajemen kas yang digabungkan dengan teknologi digital, berpotensi menjadi solusi karena semua informasi dapat diperoleh dengan lebih efisien dan lebih murah, serta dapat mengatasi permasalahan terkait informasi yang asimetris," kata Sri Mulyani dalam acara The Annual Islamic Finance Conference (The AIFC) ke-6, Rabu (24/8/2022).

Sejalan dengan hal tersebut, AIFC ke-6 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Islamic Development Bank Institute (IsDB), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan Universitas IPB guna mengelaborasi peran dan pengembangan keuangan syariah untuk UMKM.

Tema AIFC kali ini sejalan juga dengan beberapa agenda prioritas Presidensi Indonesia pada forum G20, salah satunya yaitu meningkatkan inklusivitas keuangan dan mengakselerasi pemulihan ekonomi. Oleh sebab itu, AIFC juga menjadi salah satu side event Presidensi Indonesia dalam forum G-20. AIFC diharapkan dapat mengoptimalkan peran pembiayaan syariah dalam mengembangkan perekonomian melalui dukungannya terhadap sektor-sektor tertentu, seperti UMKM, wanita, dan pemuda.

Baca Juga: Cegah dan Berantas Tindak Pidana Pencucian Uang, Kemenkeu Siapkan Kerja Sama dengan PPATK

Selain itu AIFC juga diharapkan berkontribusi dalam memperkuat kerangka kebijakan dan pengetahuan yang turut berpartisipasi dalam ekosistem pemberdayaan UMKM melalui pembiayaan syariah seperti inovasi teknologi dan digitalisasinya, termasuk peluang dan tantangan yang ada di dalamnya, serta peran Pemerintah dalam memfasilitasinya.

Tak hanya itu, AIFC ke-6 juga mengadakan Call for Paper (makalah) dari akademisi dan praktisi ekonomi syariah yang berasal dari dalam dan luar negeri. Adapun tema Call for Paper yang diadakan terbagi menjadi beberapa sub-tema, yang antara lain mencakup isu transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi halal, keuangan sosial dan pengentasan kemiskinan, serta kebijakan publik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: