Komisi III Sibuk Debat di Depan Kapolri Listyo, Tsamara Amany: Pasti Ujungnya Begini
Cuncun pun mengajukan interupsi kepada Pimpinan Komisi III DPR RI. Namun, Sahroni minta Cuncun menunda setelah Dipo menyelesaikan hak tanya jawab dalam rapat kerja dengan kapolri. "Saya lanjutkan ketua. Saya juga orang hukum ketua," kata Dipo.
Tak berselang lama, Adies mengatakan interupsi merespons pernyataan Dipo yang mengatakan dirinya orang hukum. "Sudah doktor belum?" Tanya Adies.
Rapat itu memanas saat Cuncun menyampaikan di ruang komisi III DPR RI agar pimpinan tidak bersikap diktaktor. "Pak, saya minta tertib juga ini. Tidak boleh, saya itu juga sama dengan bapak juga, saya juga menduduki pimpinan, nggak pernah saya diktaktor harus di bawah pimimpin. Tolong juga hargai anggota ini," ucap Cuncun.
"Saya juga pimpinan di luar komisi ini, anggota mau ngomong apa saya silakan mau ngmong apa, silakan hak anggota itu loh dalam MD3. Jangan blang Pak Diopo bukan doktor, Pak Adie doktor harus dikomparasikan begitu enggak boleh pak. Apa jadi standar dokter itu," ungkap Cuncun.
Adies Kadir kemudian melakukan interupsi, ia mengaku tidak suka disebut diktator. "Interupsi pimpinan, saya tidak senang kalau saya diomong diktator, siapa yang diktator di sini. Saya hanya meluruskan, pimpinan saya belum selesai, saya hanya meluruskan di sini, jangan sebut nama, itu saja yang saya bilang," ujarnya.
Situasi ini kemudian memunculkan interupsi dari sejumlah anggota Komisi III DPR yang ingin menyampaikan pernyataan. Namun, Ahmad Sahroni mengambil peran untuk mengingatkan kepada para aggota DPR jika rapat kerja dengan Kapolri ditonton banyak pihak.
"Ini ditonton oleh puluhan juta orang. Kalau etika Komisi III tidak bisa memberikan kepada publik dengan jelas, rusak ini kita lebih baik kita pelan-pelan, sabar dulu," ucap Sahroni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum