'Dulu Hasilnya Pesawat, Kapal Laut dan Kereta', Kini BRIN Ngurusin Manuver Elite UAS dan Habib Rizieq
Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu heran dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyoroti perihal safari yang dilakukan Ustaz Abdul Somad (UAS).
Dirinya bahkan mengatakan bahwa kualitas dari organisasi tersebut telah menurun drastis dari pada masa pemerintahan sebelumnya.
Baca Juga: Soal Penembakan Pengawal Habib Rizieq di KM 50, "Polisi Mau Dijebak dan Dihabisi Preman FPI"
"Setelah penelitian pengurangan menggoreng krn harga minyak goreng naik, sorgum ganti terigu, skrg ttg UAS. Kualitas penelitian @brin_indonesia makin anjlok," ujar Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (25/8).
Tak hanya itu, dirinya menyoroti mengenai hasil dari kinerja BRIN yang seolah tak terlihat.
"Dulu lembaga penelitian kita hasilnya buat pesawat, kapal laut, kereta dll," tandas Said Didu.
Sebelumnya, Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menanggapi safari atau kunjungan yang dilakukan Ustaz Abdul Somad (UAS).
Dalam kunjungan tersebut, diketahui UAS menyambangi beberapa tokoh yakni Habib Rizieq Shihab dan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri.
Menurut Wasisto, UAS melakukan sejumlah kunjungan tersebut karena masih kekurangan panggung untuk menjadi simbol baru dalam kekuatan politik Islam.
Baca Juga: Allah Emang Gak Tidur, Rintihan Doa Habib Rizieq Berujung Hancurnya Nasib Ferdy Sambo
"Di satu sisi populer di daerah basisnya, tersebar di Sumatera, tapi kurang dapat panggung di Jawa, ini menjadi semacam paradoks. UAS juga tahu bahwa di Jawa itu sudah banyak aktor yang berpengaruh daripada dia sendiri, sehingga saya pikir UAS juga berpotensi menjadi penyeimbang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar