Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agenda G20 MCWE Hari Kedua, Delegasi Sepakati Hal Ini untuk Ekosistem Kewirausahaan Perempuan

Agenda G20 MCWE Hari Kedua, Delegasi Sepakati Hal Ini untuk Ekosistem Kewirausahaan Perempuan Kredit Foto: G20
Warta Ekonomi, Jakarta -

Agenda G20 Ministerial Conference on Women's Empowerment (MCWE) hari kedua, Kamis (25/8/2022), membahas mengenai Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan.

Dalam agenda ini, para delegasi menyepakati beberapa aksi yang perlu dilakukan, di antaranya memandatkan data terpilah gender, integrasi gender ke dalam berbagai kebijakan dan program, hingga kemitraan multipihak untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan perempuan yang lebih baik.

Baca Juga: Kominfo x Warta Ekonomi Group Dukung Presidensi G20, Bersama Generasi Muda Berkarya untuk Bangsa!

"UMKM mendorong peluang komersial, berkontribusi pada 90% bisnis, 50% lapangan kerja, dan 40% PDB. Namun, kesenjangan sistemik dan praktik diskriminatif terus menghambat partisipasi sosial dan ekonomi perempuan, serta inklusi keuangan," ujar Harsha Rodrigues, Executive Vice President of Women's World Banking dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

Harsha mengungkapkan beberapa kesenjangan gender yang dihadapi perempuan, di antaranya kesenjangan kepemilikan smartphone, di mana kepemilikan smartphone perempuan lebih sedikit dari laki-laki, kesenjangan keterampilan digital, dan kesenjangan kepemilikan identitas.

Kemudian, dari aspek mobilitas, masih terdapat adanya pembatasan kebebasan bergerak bagi perempuan, sedangkan dari aspek kewirausahaan masih terdapat 104 negara yang tidak menerapkan pelarangan diskriminasi terhadap akses perempuan ke kredit.

Baca Juga: Ini 3 Isu Utama dalam Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan!

Selain itu, sebanyak 40% negara membatasi hak milik perempuan, dan masih terdapat 86 negara yang membatasi peluang ekonomi perempuan, di mana hanya 95 negara yang menetapkan upah yang setara bagi laki-laki dan perempuan untuk pekerjaan yang sama.

"Penting untuk melakukan pengumpulan data terpilah gender dengan melakukan pelaporan data terpilah gender, menjadikan data ini terakses oleh publik, dan menggunakannya untuk meningkatkan kebijakan dan program inklusi keuangan dan mempromosikan produk yang memenuhi kebutuhan perempuan," ujar Harsha. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: