Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Organik Indonesia Populer di Uni Eropa, Hingga Meraup Potensi Transaksi Rp30,7 M

Produk Organik Indonesia Populer di Uni Eropa, Hingga Meraup Potensi Transaksi Rp30,7 M Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak hanya populer di negaranya, ternyata produk organik Indonesia juga semakin diminati di Uni Eropa. Hal ini terbukti, dalam pameran produk organik terbesar Eropa Biofach 2022 di Nurember, Jerman.  

Pameran ini digelar pada 26 hingga 29 Juli 2022. Produk andalan Indonesia tersebut berhasil meraup potensi transaksi sebesar USD2,07 juta (Rp30,7 miliar). Produk-produk yang diminati antara lain rempah-rempah, gula kelapa, cokelat, bubuk kunyit, dan sirup nektar kelapa. 

Baca Juga: Ekspor Produk Kosmetik dan Alat Kesehatan Tumbuh Positif, Kemendag: Event Pameran Harus Terus Digenjot

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan, salah satu tujuan utama berpartisipasi Indonesia pada pameran Biofach tahun ini yaitu untuk mempertahankan eksistensi produk organik Indonesia di dunia Internasional, baik di mata buyer, maupun sesama produsen. 

“Partisipasi Indonesia juga memanfaatkan momentum pulihnya perekonomian di Eropa dan memanfaatkan peluang terjadinya distorsi rantai suplai bagi sebagian besar negara di Eropa sebagai akibat perang Rusia dan Ukraina,” kata Didi dalam rilisnya, Jumat (26/8/2022). 

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Eka Sumarwanto menjelaskan produk yang berlabel organik dan vegan sedang sangat diminati di pasar Eropa saat ini. Total potensi transaksi sebesar USD2,07 juta diperoleh dari Paviliun Indonesia sebes USD827,40 ribu dan hasil pertemuan kontak dagang dengan mitra bisnis sebesar USD1,24 juta. 

“Pada pameran ini, juga diperoleh setidaknya lebih dari 100 kontak dagang yang dilakukan peserta untuk ditindaklanjuti. Selain Jerman, buyers potensial berasal dari Denmark, Polandia, Belgia, Spanyol, Italia, Prancis, Belanda, dan Kolombia. Untuk menindaklanjuti potensi transaksi selama pameran, kami akan terus berkoordinasi dengan para peserta untuk memantau realisasi yang terjadi,” jelas Eka. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: