Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Valuasi Anjlok Dalam-Dalam, Pendiri Canva Tetap Optimis: Ini Peluang Besar Bagi Kami

Valuasi Anjlok Dalam-Dalam, Pendiri Canva Tetap Optimis: Ini Peluang Besar Bagi Kami Kredit Foto: Twitter/Polina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis perangkat lunak desain grafis, Canva, telah meyakinkan staf tentang pertumbuhan dan posisi keuangannya usai investor memangkas lebih dari USD20 miliar (Rp296 triliun) dari penilaiannya minggu lalu.

Salah satu pendiri perusahaan, Cliff Obrecht, mengatakan kepada media bahwa dia tidak khawatir tentang penurunan saham teknologi yang terjadi baru-baru ini. Ia juga optimis kondisi pasar keuangan yang sulit tidak akan menghambat kemampuan perusahaan untuk tumbuh menjadi raksasa perangkat lunak global.

“Saat-saat ketidakpastian pasar ini memberikan banyak peluang dan selain kebisingan penilaian eksternal, ini adalah peluang besar bagi kami untuk mengembangkan bisnis kami,” ujarnya, melansir The Sydney Morning Herald di Jakarta, Rabu (31/8/22).

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Mike Cannon-Brookes, Profesor Muda dan Miliarder Teknologi dari Australia

Investor terbesar Canva, Blackbird Ventures yang berbasis di Sydney telah mengumumkan pemotongan nilai kepemilikan sahamnya lebih dari 30 persen minggu lalu di tengah kegelisahan yang sedang berlangsung tentang penurunan saham teknologi.

Ini berarti nilai pasar swasta Canva telah turun menjadi sekitar USD26 miliar (Rp385 triliun), turun dari puncaknya USD40 miliar (Rp593 triliun).

Obrecht mengatakan dia sama sekali tidak menyesal karena menaikkan penilaian yang begitu tinggi akhir tahun lalu. “Kami bisa mengumpulkan lebih banyak. Dan kami tentu memiliki tawaran lebih tetapi kami menahan diri.”

“Kami senang menjadi perusahaan swasta, itulah sebabnya kebisingan eksternal seputar penilaian hanya mengganggu”

Obrecht dan istrinya, CEO Canva Melanie Perkins mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2013. Saham gabungan mereka dalam bisnis ini senilai AUD13,82 miliar (Rp141 triliun) awal tahun ini. Penurunan 30 persen akan menjadikan nilai di angka sekitar AUD9,7 miliar (Rp99 triliun). Penggalangan dana tahun lalu telah menghargai perusahaan dengan pendapatan 60 kali lipat.

(USD1 = Rp14.848)
(AUD1 =Rp10.217)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: