Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setop Kebijakan Lama Gara-gara Dicemooh, Amerika Godok Kebijakan buat Pengungsi Afghanistan

Setop Kebijakan Lama Gara-gara Dicemooh, Amerika Godok Kebijakan buat Pengungsi Afghanistan Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Pemindahan sementara warga Afghanistan ke Amerika Serikat akhirnya disetop, tetapi dengan sejumlah pengecualian. Opsi pengganti, Washington lebih berfokus untuk upaya penyatuan kembali keluarga dekat dengan jalur penerimaan penduduk tetap.

Revisi kebijakan itu, yang diungkap oleh seorang pejabat senior, menyusul kritikan dari beberapa anggota parlemen, organisasi pengungsi dan kelompok veteran. Mereka menganggap pemerintah AS telah gagal merencanakan evakuasi warga Afganistan, yang berisiko menghadapi pembalasan Taliban ketika Washington menarik pasukan terakhirnya tahun lalu.

Baca Juga: Bantuan Udara Siap Dikirim, Amerika Latih Mantan Pilot Afghanistan buat Diutus Berperang di Ukraina

Agustus 2021, evakuasi warga Afganistan di tengah perebutan Taliban, berlangsung kacau, dengan orang-orang berebut memasuki pesawat di bandara Kabul. Di tengah kerusuhan itu, teror bom bunuh diri muncul, menewaskan setidaknya 13 anggota layanan AS dan lebih dari 170 warga Afganistan.

Sementara, menurut Washington, upaya evakuasinya itu berjalan sukses, dengan hampir 90 ribu warga Afganistan berhasil dimukimkan kembali di AS. Ini adalah salah satu operasi terbesar dari jenisnya, kata Gedung Putih.

Bagaimanapun, AS masih berupaya memegang komitmennya, untuk melindungi warga Afganistan yang telah membantunya.

“Pemerintah (AS) sampai saat ini masih memegang komitmen kepada para sekutu Afganistan kami," kata seorang pejabat senior pemerintah pada Rabu (31/8) saat memberi pengarahan kepada wartawan tentang perubahan kebijakan relokasi, menurut sebuah laporan oleh kantor berita Reuters.

“Komitmen ini tidak memiliki tanggal akhir,” tambah pejabat itu, yang identitasnya tidak diungkapkan dalam laporan tersebut.

Kebijakan yang direvisi itu, yang dijuluki 'Enduring Welcome' (Sambutan Abadi), dimulai pada 1 Oktober waktu setempat.

Dengan perubahan itu, maka AS akan berhenti, dengan beberapa pengecualian, mengakui warga Afganistan dengan 'pembebasan bersyarat kemanusiaan'.

Istilah ini mengacu pada semacam program khusus, yang memberikan para pengungsi Afghanistan izin masuk sementara, tetapi tidak ada jalur ke tempat tinggal permanen yang sah.

Dengan revisi itu, pemerintahan akan lebih berfokus merelokasi ke Amerika anggota keluarga dekat yang sudah berkewargaraan AS, pemegang kartu hijau (penduduk tetap), dan warga Afganistan dengan Visa Imigran Khusus (SIV) yang diberikan kepada mereka yang berisiko mendapat pembalasan Taliban karena bekerja untuk pemerintah AS.

Anggota keluarga yang masuk kategori tersebut nantinya akan memiliki 'status imigrasi jangka panjang dengan durasi lama', yang memungkinkan mereka untuk lebih cepat menetap dan berintegrasi ke dalam komunitas baru mereka.

“Kami tahu reunifikasi keluarga tetap menjadi prioritas yang sangat tinggi bagi warga Afganistan sendiri dan bagi komunitas yang peduli, serta bagi para advokat di seluruh negeri, juga kelompok veteran. Ini semua juga untuk be kita," kata sumber pejabat tersebut, dikutip dari Al Jazeera.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: