Sementara itu, dalam survei tersebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih berada di posisi teratas dengan 13,2 persen. Di bawahnya, ada Gerindra (12,2 persen) dan Partai Keadilan Sejahtera (10,9 persen), Partai Golkar (6,1 persen), dan Partai Demokrat (4,8 persen).
Baca Juga: Gagal Capai Target 50 Persen Vaksinasi Booster, Ini Penjelasan Walikota Bandung
"Alasan terbanyak orang memilih partai politik tertentu, karena mereka sudah sejak lama memilih partai yang bersangkutan. Selain itu, masyarakat pun melihat sosok yang diusung baik untuk gubernur maupun presiden," ungkap Idil.
Menyikapi hasil survei tersebut, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Bandung Folmer Siswanto M Silalahi mengatakan, pemilih tradisional merupakan basis terbesar Partai Moncong Putih sehingga dirinya tak heran bila PDI Perjuangan masih disukai oleh masyarakat banyak.
"Jadi kami menjaga pemilih yang terus memilih PDI Perjuangan atau kita sebut pemilih tradisional. Dengan survei ini berarti membuktikan kerja-kerja kerakyatan kami sangat dirasakan oleh masyarakat Kota Bandung pada khususnya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi Golkar, Juniarso Ridwan menilai politik di Kota Bandung masih dinamis. Meski nama Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya masuk dalam survei yang dilakukan IPRC, pihaknya enggan terburu-buru untuk menentukan sosok yang akan maju pada pilkada mendatang.
Baca Juga: Bandung Bergelora dengan Adanya Ganjar Pranowo Festival ke-2
"Kondisinya masih cair dan dinamis. Komunikasi politik juga masih kami lakukan dengan partai lain. Untuk urusan calon kepala daerah, kami serahkan kepada pimpinan pusat (DPP)," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: