Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mark Zuckerberg: Sosial Media Itu untuk Membangun Interaksi, Bukan Cuma Scrolling

Mark Zuckerberg: Sosial Media Itu untuk Membangun Interaksi, Bukan Cuma Scrolling Kredit Foto: Reuters/Carlos Jasso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri raksasa Facebook, sang miliarder Mark Zuckerberg, meski menghabiskan hari-harinya di media sosial, namun Zuckerberg tak suka hanya sekadar scrolling Instagram. Menurut Zuckerberg, media sosial harusnya digunakan untuk berkomunikasi.

Pada episode podcast Joe Rogan Experience baru-baru ini, CEO Meta itu mengatakan menurutnya platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dapat bermanfaat bagi kesejahteraan pengguna, terutama ketika mereka terbiasa terhubung dengan orang lain.

Meski scrolling tidak selalu buruk juga, namun bagi Zuckerberg mendapatkan manfaat positif dari terhubung satu sama lain jauh lebih baik.

Baca Juga: Luncurkan Layanan Delivery Lewat WhatsApp, Mukesh Ambani Pererat Hubungan Bisnis dengan Mark Zuckerberg

Melansir CNBC International di Jakarta, Senin (5/9/22) Zuckerberg bukan satu-satunya orang yang mencegah konsumsi berlebihan pada media sosial. Penelitian menunjukkan penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan ketika orang hanya menggunakan platform untuk scrolling, daripada berinteraksi dengan orang lain.

Jika orang semata-mata memeriksa aplikasi secara berlebihan karena takut ketinggalan, kecewa atau merasa terputus dari teman saat tidak masuk ke media sosial, maka itu dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka, menurut Mesfin Awoke Bekalu, salah satu peneliti studi tersebut.

Itulah mengapa Zuckerberg mengklaim tujuannya untuk Facebook dan metaverse yang akan datang bukanlah untuk membuat orang menghabiskan lebih banyak waktu di internet. Sebaliknya, ini untuk membuat waktu semua orang di internet lebih menarik dan interaktif.

“Saya tidak ingin orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu dengan komputer,” katanya. “Saya hanya ingin waktu yang dihabiskan orang dengan layar menjadi lebih baik.”

Meski demikian, Zuckerberg kerap mendapatkan kritik karena Facebook dan Instagram terbilang 'candu' dan berbaaya, terutama bagi remaja dan anak-anak.

Platform itu pun telah mencoba untuk melawan argumen tersebut dengan meluncurkan fitur yang mencatat waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi media sosial sambil meminta mereka untuk menonaktifkan notifikasi, atau bahkan keluar, setelah jangka waktu tertentu.

Butuh waktu untuk mengembangkan metaverse yang sepenuhnya imersif, tetapi Zuckerberg mengatakan Meta telah mengubah kodenya untuk mencoba mempromosikan kepositifan di dunia virtual.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: