Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSI Hobi Teriak 'Politik Identitas', Pengamat: Khawatir Elektabilitas Anies Baswedan Tinggi, Nggak Ada Cara Lain!

PSI Hobi Teriak 'Politik Identitas', Pengamat: Khawatir Elektabilitas Anies Baswedan Tinggi, Nggak Ada Cara Lain! Kredit Foto: Instagram/ Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lantang menerikan "Politik Identitas" kepada sosok yang mereka anggap membawa-bawa "identitas" dalam politik.

Mengenai hal ini, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengaku tak kaget dengan narasi ‘politik identitas’ yang disebut Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni.

Menurut Adib, pernyataan tersebut ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Adib menilai narasi tersebut dilontarkan lantaran PSI ingin mendapatkan penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sesuai kriteria.

“Wajar saja mereka ingin model seperti Jokowi lantaran PSI sudah masuk lingkaran koalisi di kabinet,” ujar Adib dilansir dari GenPI.co, Senin (5/9).

Baca Juga: Pembencinya Jangan Kelojotan! Dituding Bapak Politik Identitas, Anies Baswedan Resmikan Dua Gereja: Menambah Kedamaian untuk Jakarta!

Dirinya juga menilai keinginan PSI mencari sosok pengganti Jokowi sangat terbaca. Oleh sebab itu, kata dia, PSI selalu kontra dengan kubu oposisi.

Selain itu, dirinya juga menduga PSI cukup khawatir lantaran elektabilitas Anies yang dianggap sebagai oposisi tinggi di berbagai lembaga survey.

“Saya kira memang tidak ada cara lain (memberi kritik, red) lantaran elektabilitas Anies itu tinggi,” tuturnya.

Dengan demikian, kata Adib, PSI menggunakan narasi politik identitas agar Anies tidak mudah mendapat suara elektoral.

Baca Juga: Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main: Sekali Bu Megawati Bilang Tidak, Ganjar Pranowo Nggak Bakal Dapat Suara!

Meski demikian, dirinya menilai politik identitas menjadi salah satu senjata Anies untuk memenangkan pertarungan Pilgub 2017.

“Suka atau tidak, politik identitas itu memang menjadi faktor kemenangan anies. Akan tetapi, hal tersebut harus ditolak karena sangat kental mengakomodasi agama yang masif,” ujar Adib.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: