Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ferdy Sambo Sempat Berkomunikasi dengan Tiga Kapolda, Timsus Kembali Dalami Kemungkinan Terhadap Skenario Palsu

Ferdy Sambo Sempat Berkomunikasi dengan Tiga Kapolda, Timsus Kembali Dalami Kemungkinan Terhadap Skenario Palsu Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (tengah) berjalan keluar ruangan usai mengikuti sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/8/2022) dini hari. Pimpinan sidang KKEP yakni Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Ahmad Dofiri memutuskan bahwa Ferdy Sambo disanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri selain itu juga dijatuhkan sanksi etik dengan dinyatakan sebagai perbuatan tercela dan sanksi administratif berupa penempatan khusus selama 40 hari atas kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diketahui pernah berhubungan dengan tiga Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda setelah terjadinya merencanakan skenario terhadap pembunuhan terhadap Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat yang ia lakukan. 

Tiga Kapolda tersebut, yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra.

Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim akan mendalami komunikasi antara ketiga Kapolda tersebut.

Baca Juga: Komnas HAM Vs LPSK Soal Pelecehan Brigadir J ke Putri Candrawathi, Ahli Hukum Pidana: Bicara Hukum, Bicara Bukti

Hal ini disampaikan pula oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo yang menyebut, pendalaman dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya keterlibatan mereka dalam menyusun atau menguatkan skenario palsu di balik pembunuhan berencana Brigadir J yang dibuat Ferdy Sambo. 

Dedi juga mengakui, tim khusus telah menerima informasi terkait adanya komunikasi antara Ferdy Sambo dengan ketiga kapolda tersebut.

"Dari timus sudah mendapat informasi tersebut. Tentunya, timsus nanti akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait masalah kasus Irjen FS," kata Dedi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Temuan Terbaru Komnas HAM dalam Kasus Brigadir J, Polri Diminta Respons Cepat

Dalam skenario palsu yang dibuat Ferdy Sambo pada peristiwa pembunuhan berencana itu disebutnya sebagai peristiwa tembak menembak antara Brigadir J dengan Bharada E alias Richard Eliezer. 

Peristiwa itu disusun Ferdy sebagai upaya bela diri Bharada E atas tindakan pelecehan seksual dan pengancaman yang dilakukan Brigadir J terhadap istrinya, Putri Candrawathi.

Sejauh ini, Dedi mengatakan, tim khusus memang belum melakukan pemeriksaan terhadap tiga kapolda tersebut. Dia mengklaim, akan menyampaikan perkembangannya apabila telah dilakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Brigjen Hendra Terbang Naik Private Jet Temui Keluarga Brigadir J, Refly Harun: Punya Sambo? Dari Mana Private Jet-nya?

"Nanti progressnya dari timsus, yang jelas belum (diperiksa)," katanya.

Sementara di sisi lain, Dedi mengungkap penyidik dari tim khusus saat ini tengah fokus melengkapi berkas kelima tersangka pembunuhan Brigadir J yang dikembalikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung RI karena dinyatakan belum lengkap atau P19. 

Kelima tersangka dimaksud, yaitu Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi, Bharada E, Brigadir RR alias Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.

Baca Juga: Semua Mohon Siap-siap! LPSK Sebut Motif Pembunuhan Terhadap Brigadir J Sudah Disampaikan oleh Bharada E, Ternyata...

"Tm penyidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan lima berkas perkara yang sudah di P19 oleh JPU," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: