Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Terbuai Hacker Bjorka, Cek Informasi dan Fakta Lewat Cara Sederhana Ini!

Jangan Terbuai Hacker Bjorka, Cek Informasi dan Fakta Lewat Cara Sederhana Ini! Kredit Foto: Vecteezy/icetrayimages794410
Warta Ekonomi, Jakarta -

Digitalisasi membuat masyarakat harus beradaptasi dengan perubahan dan cakap digital agar dapat memaksimalkan penggunaan teknologi secara positif, serta dapat menangkis segala dampak negatifnya, hoaks atau berita bohong yang bisa membawa petaka bila menyebarkannya.

Hoaks sebagai informasi yang sesungguhnya tidak benar tapi dibuat seolah-olah benar menjadi isu yang harus diwaspadai karena dampaknya yang besar. Tak hanya akan menjerat pelakunya dengan UU ITE, tapi juga bisa merugikan stabilitas dan ketertiban nasional.

Baca Juga: Giliran PSSI Kena Libas Hacker Bjorka

"Hoaks yang paling banyak beredar selama Covid adalah hoaks tengang informasi kesehatan," kata Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiowati, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Sabtu (10/9/2022). 

Agar mengantisipasi hoaks yang kerap beredar di masyarakat, pengguna perlu memiliki pengetahuan untuk mengidentifikasinya. Sehingga apabila menemukan informasi yang mencurigakan, dengan ciri-ciri foto tidak benar, isi berita terlalu sensasional, bahasanya emosional, dan dibesar-besarkan dan terkesan mempromosikan sesuatu pengguna harus lebih kritis mencerna informasinya. 

Langkah pertama dalam menerima informasi baca dulu sampai selesai. Kemudian jangan bereaksi berlebihan, atau langsung membagikan tapi konfirmasi dulu kebenaran berita tersebut. Teliti apakah sudah ada penelusuran hal itu, cek lagi apakah media yang memberitakannya kredibel. Pengguna bahkan bisa mengecek fakta, carilah topik tersebut dengan tambahan kata hoaks. 

Agar lebih yakin terhadap informasi, pengguna juga bisa mengecek kebenaran berita atau informasi yang beredar melalui www.turnbackhoaks.id, hoaks buster tools, hingga Jala hoaks.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: Hati-hati Sebarkan Postingan Hacker Bjorka, Netizen Bisa Dipenjara!

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiowati, Guru SMK Yapalis Moch. Sofi Asrifin serta mengundang seorang Key Opinion Leader (KOL) dan Founder ParenThink, Mona Ratuliu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.iddan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: