Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Pranowo Berhasil Optimalkan Peran Baznas, Terbukti Terima Banyak Penghargaan

Ganjar Pranowo Berhasil Optimalkan Peran Baznas, Terbukti Terima Banyak Penghargaan Kredit Foto: Relawan Sahabat Ganjar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dinilai berhasil mengoptimalkan peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Hal itu dibuktikan, dengan bertaburnya penghargaan yang ditujukan kepada Ganjar terkait pengelolaan zakat.

”Dalam catatan kami, Pak Ganjar ini orang yang paling punya perhatian terhadap Baznas. Tentu saja dari apa yang dilakukan oleh beliau,” kata Ketua Baznas RI, Noor Achmad, dalam keterangannya.

Sejumlah penghargaan yang diterima Ganjar dalam upayanya mengoptimalisasi peran Baznas, antara lain, Ganjar sebagai Gubernur Pendukung Gerakan Zakat Indonesia, Jateng sebagai provinsi dengan pengelolaan zakat terbaik, dan provinsi/kota/kabupaten/kota dengan inovasi zakat terbaik.

Selain itu, Ganjar juga berhasil mendorong kinerja sejumlah kepala daerah di Jateng, seperti di Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, dan Kota Semarang, sehingga menerima penghargaan sebagai pendukung gerakan zakat Indonesia.

Noor Achmad sendiri menyatakan, Jateng sebagai provinsi dengan perolehan zakat, infaq dan sedekah terbesar di Indonesia. Noor menyampaikan, inisiasi yang dilakukan Ganjar dalam menggandeng Baznas, selalu dijadikan cerita di manapun berada.

”Setiap berkeliling Indonesia, saya selalu memberikan contoh tentang Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Gubernur Jawa Tengah luar biasa, selalu mendorong zakat, hubungan antara Baznas dengan provinsi, mendorong hubungan antara Baznas dengan kabupaten/kota,” jelasnya.

Di Jateng sendiri, Ganjar melalui Pemprov Jateng bersama Baznas, terus mendorong penghimpunan zakat. Bahkan keduanya menjalin kerja sama untuk menghimpun zakat dari ASN Pemprov Jateng.

Berkat kerja sama itu, Baznas berhasil menghimpun zakat ASN Pemprov Jateng, dengan nilai mencapai Rp 57 miliar, pada tahun 2021 lalu. Angka ini melesat dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang berada pada kisaran Rp 17 miliar per tahun.

Zakat ASN Pemprov Jateng itu kemudian disalurkan kepada mustahik, dalam bentuk pemberian beasiswa, penyediaan tabung oksigen saat pandemi covid-19, support kebencanaan lokal dan Nasional, sumbangan kaki palsu, pembangunan masjid-mushola, hingga bantuan renovasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH), bagi keluarga prasejahtera.

Tak hanya itu, Ganjar bersama Baznas Jateng, juga menggerakkan sejumlah program produktif. Seperti pemberdayaan seperti permodalan usaha, pertukangan, pelatihan kuliner sampai perbengkelan.

”Gubernur Ganjar terus mendorong secara kuat Baznas, dan telah menunjukkan ke masyarakat, bahwa lembaga ini memberikan kemaslahatan kepada masyarakat,” tukas dia.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji dalam keterangannya menyebutkan, melalui Baznas, secara taktis dan strategis, Ganjar mampu mengatasi berbagai persoalan di masyarakat. Baik itu pendidikan, kesehatan, sampai ketenagakerjaan.

Ditambahkan dia, Baznas hadir sebagai pintu dana taktis, ketika kebutuhan masyarakat sedang mendesak. Menurutnya, Ganjar mampu mengoptimalisasi dana zakat untuk kemaslahatan masyarakat lebih cepat. Pasalnya, pencairan dana APBD cenderung prosedural.

”Itu sebabnya, keberadaan Baznas yang bersinergi dengan OPD-OPD, dinas-dinas terkait, selalu ada di waktu yang tepat, dalam kondisi darurat. Seperti kebencanaan, APD saat pandemi, dan rumah untuk korban bencana,” tuturnya.

Upaya yang dilakukan antara Ganjar dan Baznas ini, menjadi salah satu indikator penerunan angka kemiskinan di Jateng. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Jateng turun 0,32 persen, dari sebelumnya 11,25 persen (September 2021), lalu menjadi 10,93 persen (Maret 2022).

Presentase itu menunjukkan, warga miskin di Jateng berkurang 102,57 ribu orang. Dari sebelumnya berjumlah 3,93 juta jiwa, menjadi 3,83 juta jiwa.

”Saya senang, karena pengelolaan Baznas Jateng jauh lebih modern. Peruntukkannya tidak hanya untuk charity atau pemberian semata, tapi juga untuk bantuan-bantuan yang sifatnya produktif,” ungkap Ganjar, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: