Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Depan Para Menteri Dunia, Menlu RI: Perlu Pengaturan Ulang Strategi Penanggulangan Terorisme

Di Depan Para Menteri Dunia, Menlu RI: Perlu Pengaturan Ulang Strategi Penanggulangan Terorisme Kredit Foto: Kemenlu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menyampaikan bahwa perlu adanya pengaturan ulang strategi penganggulangan terorisme.

"Ancaman terorisme terus menguat dan merambah ke dunia maya. Kita perlu mengatur ulang strategi penanggulangan terorisme untuk atasi ancaman saat ini dan masa depan," kata Retno Marsudi pada Pertemuan Tingkat Menteri Global Counter-terrorism Forum Ke-12 di New York, mengutip dari rilisnya, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Ada 400 Concrete Deliverables Masuk Selama Presidensi G20 Indonesia, Kemenlu: Kami Masih Mendata

Retno menekankan perlunya pengelolaan ancaman terorisme yang lebih baik, melibatkan Pemerintah dan masyarakat melalui pendekatan Whole Society. Lebih lanjut, Retno menyampaikan tiga saran prioritas bagi CGTF di masa depan, pertama, penguatan kerja sama dengan para ahli bidang teknologi, guna memperkuat upaya pencegahan penggunaan teknologi informasi untuk aksi terorisme.

Kedua, penguatan upaya memutus rantai pendanaan terorisme, termasuk merespons berbagai tren baru seperti penggunaan mata uang virtual. Diperlukan kerja sama antar Financial Intelligence Units (FIUs) dengan sektor perbankan dan institusi keuangan lainnya. Ketiga, penguatan peran perempuan dalam merespon ekstremisme dan menanggulangi terorisme. 

GCTF merupakan forum yang fokus pada pengembangan kapasitas dan jejaring dalam penanggulangan terorisme serta memberikan wadah untuk berbagi pengalaman, strategi, dan pengembangan kapasitas, serta best practices dalam penanggulangan terorisme. Indonesia merupakan satu dari 30 negara pendiri GCTF. GCTF dibentuk pada tahun 2011.

Menlu Retno hadir dalam kapasitasnya sebagai Co-Chair Countering Violent Extremism (CVE) Working Group (WG) yang telah dijabat Indonesia sejak tahun 2017 bersama Australia. Indonesia dan Australia baru saja meluncurkan toolkit terkait pendekatan sensitif gender dalam menanggulangi eksremisme.

Pertemuan GCTF tingkat Menteri ke-12 diselenggarakan di sela-sela High Level Week Sidang Majelis Umum PBB dan bertujuan untuk merumuskan prioritas dan aktivitas GCTF ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: