Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TelkomGroup Perkuat Ekosistem Konektivitas Indo-Pasifik Menjadi Regional Digital Hub

TelkomGroup Perkuat Ekosistem Konektivitas Indo-Pasifik Menjadi Regional Digital Hub Prosesi Pembukaan Acara BATIC 2022 dengan Memukul Gondang oleh Komisaris Telkom Marcelino Pandin (kedua dari kanan), Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (kedua dari kiri), Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono (paling kanan), dan CEO Telin Budi Satria Dharma Purba (paling kiri) di Hotel Hilton, Nusa Dua Bali. | Kredit Foto: Telkom
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rangkaian konferensi internasional Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2022 resmi dibuka Rabu (21/9) di Nusa Dua, Bali. BATIC 2022 dibuka oleh Komisaris Telkom Marcelino Pandin, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono, dan CEO Telin Budi Satria Dharma Purba.

Mengusung tema Reconnecting Regions, Reviving Digital Ecosystem, tahun ini Batic menekankan peran strategis posisi Indo-Pacific sebagai hub konektivitas dan digital sehingga diperlukan pembangunan ekosistem yang memadai dan menyeluruh untuk mewujudkan ini.

Baca Juga: Ekspansi Bisnis Data Center hingga ke Singapura, Bos Telkom: Target Pangsa Pasar Data Center Capai 40% Tahun 2030

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, memaparkan tentang digitalisasi yang menjadi faktor utama penggerak perekonomian dunia dan peran TelkomGroup dalam mendorong digitalisasi Indonesia.

"Dalam memperkuat digitalisasi nasional, Indonesia harus bergerak, tidak lagi hanya sebagai konsumen dari teknologi, tapi mulai membangun industri digital lokal yang akan menjadi enabler digitalisasi berbagai industri vertikal. TelkomGroup berkomitmen mewujudkan digitalisasi tersebut melalui penyediaan infrastruktur digital yang menjangkau seluruh Indonesia bahkan ke mancanegara," kata Ririek, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (22/9).

Menurut Ririek, digital economy Indonesia sejauh ini telah tumbuh lebih tinggi dari negara-negara ASEAN dan Indonesia terus mempercepat transformasi digital untuk meningkatkan daya saing. Peranan digitalisasi ekonomi menjadi penting karena dipastikan menjadi peluru perak (silver bullet) untuk pencapaian seluruh 17 sasaran SDG pada 2030. Apalagi, pertumbuhan ekonomi digital telah menyumbang 15,5% dari PDB global, tumbuh 2,5 Kali lebih cepat dari pertumbuhan PDB dunia selama 15 tahun terakhir.

"Beberapa negara juga telah mengembangkan strategi digital nasionalnya untuk memperkuat daya saing perekonomiannya seperti India, Tiongkok, Brasil, Uni Eropa, dan Swiss," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: