Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa yang Dilakukan Polisi Moral Iran terhadap Mahsa Amini?

Apa yang Dilakukan Polisi Moral Iran terhadap Mahsa Amini? Sebuah gambar tak bertanggal yang diperoleh dari media sosial menunjukkan Mahsa Amini. | Kredit Foto: Reuters/IranWire
Warta Ekonomi, Teheran -

Di seluruh ibu kota Iran, Teheran, dan kota-kota di Provinsi Kurdistan, orang-orang turun ke jalan dalam sebuah aksi protes hebat yang melukai 221 orang dan 250 ditangkap.

Penyebabnya adalah kematian seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun, Mahsa Amini pada Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Gokil! Aksi Protes Rakyat Iran Menyebar di 16 dari 31 Provinsi, Begini Kronologinya

Siapakah Mahsa Amini?

Pada 13 September, Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, berasal dari Kota Saqqez di Provinsi Kurdistan, di Iran barat, berada di Teheran, setelah melakukan perjalanan ke sana untuk mengunjungi keluarga.

Amini berada di pintu masuk Jalan Raya Haqqani bersama saudara laki-lakinya Kiaresh Amini ketika dia ditangkap oleh apa yang disebut 'Patroli Bimbingan' rezim dan dipindahkan ke agen 'Keamanan Moral', diduga karena mengenakan jilbab yang tidak pantas.

Video CCTV dari acara tersebut, yang dirilis kemudian oleh polisi Teheran, menunjukkan dia jatuh ke tanah pada saat penangkapannya.

Saudara laki-laki Amini diberitahu bahwa dia akan dibawa ke pusat penahanan untuk menjalani "kelas pengarahan" dan dibebaskan tidak lama kemudian. Dia tidak pernah berhasil.

Amini malah tiba di Rumah Sakit Kasra, di mana dia meninggal pada Jumat, setelah koma selama tiga hari. Dalam posting Instagram yang sekarang dihapus, rumah sakit mengklaim dia mati otak pada saat kedatangan.

"Resusitasi dilakukan pada pasien, detak jantung kembali dan pasien dirawat di unit perawatan intensif," tulis mereka, lapor The Guardian.

"Sayangnya, setelah 48 jam pada hari Jumat, pasien mengalami serangan jantung lagi, karena kematian otak. Meskipun upaya tim medis, mereka gagal untuk menghidupkannya kembali dan pasien meninggal," tambahnya.

Saksi mata mengklaim dia dipukuli oleh patroli di dalam van, yang bermaksud membawanya ke pusat penahanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: