Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Targetkan PLTA Terbesar di Indonesia dengan Sistem Pumped Stored Beroperasi pada 2027

PLN Targetkan PLTA Terbesar di Indonesia dengan Sistem Pumped Stored Beroperasi pada 2027 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Sementara itu, pembangunan PLTA UCPS ke depannya akan meliputi pembangunan Bendungan atas dan bawah, Power House, Terowongan (Tunnel), Switchyard, Jaringan Transmisi, serta Access Road sepanjang 33 kilo meter (km) yang telah selesai dikerjakan pada sejak awal tahun 2020 lalu. 

"Pembangunan konstruksi utama proyek PLTA UCPS rencananya akan dimulai tahun 2022 ini untuk pekerjaan paket 1, yaitu Lot 1A Bendungan dan Lot 1B Waterways," ujarnya.

Ratna menjelaskan pembangunan PLTA yang ditargetkan beroperasi di tahun 2027 ini dilaksanakan melalui kerja sama pendanaan antara PLN dengan pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Keuangan melalui skema perjanjian penerusan pinjaman atau Subsidiary Loan Agreement (SLA) di mana PLN mendapatkan total pendanaan sebesar USD380 juta dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang merupakan bagian dari World Bank Group. 

Baca Juga: PLN Amankan Pasokan Listrik di Pesisir Selatan Jawa Timur

Selain itu, proyek PLTA UCPS juga direncanakan akan didanai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pendanaan USD230 juta dalam bentuk co-financing dengan World Bank dengan skema serupa. Pengambilan keputusan ini dinilai menjadi langkah yang tepat waktu dan kritikal oleh PLN dalam proses transisi energi. Hal tersebut dilihat dari tingkat suku bunga yang kompetitif dan tenor yang panjang yaitu 24,5 tahun. 

"PLTA ini akan mengurangi ketergantungan dan sensitivitas APBN terhadap gejolak harga komoditas utama, terutama minyak dan gas. Sehingga, koefisien korelasi biaya dengan pergerakan harga minyak dan gas dapat dikurangi," ungkapnya.

Berwawasan Lingkungan

Berdasarkan rangkaian survei keanekaragaman hayati di sekitar area proyek PLTA UCPS, terdata adanya 36 spesies mamalia darat, 114 spesies burung, 48 spesies reptil, dan 17 spesies ikan. Lebih pentingnya lagi, temuan ini mencakup beberapa spesies yang termasuk dalam daftar Critically Endangered or Endangered (Terancam Kritis atau Genting) dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) (Trenggiling, Surili, dan Kukang Jawa).

Sementara itu, sesuai dengan misi PT PLN (Persero) menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-15, Ekosistem Daratan, PLN UIP JBT melakukan rangkaian kegiatan konservasi hutan di daerah tangkapan air PLTA UCPS dan sekitarnya. 

Kegiatan konservasi hutan ini meliputi pelaksanaan kegiatan reboisasi/penanaman, pengelolaan hutan (pemeliharaan tanaman, pengaturan jenis tanaman untuk mendukung catchment area, monitoring kawasan hutan, pengelolaan keanekaragaman hayati, dan sebagainya).

Baca Juga: PLN: Tidak Ada Penghapusan atau Pengalihan Pelanggan Daya 450 VA

Salah satu upaya yang dilakukan seperti dalam acara seremonial groundbreaking PLN UIP JBT juga memberikan bibit pohon secara simbolis kepada Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Namun, sebelumnya PLN juga telah melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi area proyek. 

Sebanyak 77 bibit pohon buah-buahan (durian, mangga, alpukat, jambu, dan kelengkeng) telah ditanam di sekitar area proyek. 

"Ini komitmen yang kuat dari PLN terhadap kelestarian lingkungan, menghasilkan green dan pertama di Indonesia, di samping penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan yang andal dan ramah lingkungan," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: