Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSP Pastikan Tidak Ada Pemotongan BLT di Desa Cikakak Brebes

KSP Pastikan Tidak Ada Pemotongan BLT di Desa Cikakak Brebes Kredit Foto: Dokumen Pribadi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kemensos telah menyalurkan BLT BBM kepada 19,23 juta  penerima atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di 499 kabupaten/kota atau 93% dari target, yakni 20,65 juta KPM.

Guna memastikan BLT BBM benar-benar diterima oleh KPM secara utuh, tim Kantor Staf Presiden bersama Kemenko PMK turun ke lapangan untuk monitoring penyaluran BLT BBM di berbagai daerah. Salah satunya, adalah desa Cikakak, kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menjelaskan, monitoring di desa Cikakak, menindaklanjuti keluhan sebagian penerima BLT dan sembako terkait penarikan iuran untuk acara sedekah bumi atau bumian tahun 2023.

Baca Juga: 429 Keluarga di Depok Jaya Terima BLT BBM dan BPNT

Keluhan tersebut viral di media sosial dan  menjadi pemberitaan media massa, setelah ada unggahan foto kuitansi yang di atasnya tertulis ; untuk pembayaran: memotong 100 Rb BLT untuk bumian Thn depan Setelah dilakukan verifikasi lapangan dengan menemui aparat desa, ketua RT, dan warga setempat, pada Jum'at kemarin, fakta yang muncul adalah tidak pernah terjadi pemotongan BLT BBM untuk iuran sedekah bumi desa.

Sebelumnya, keluhan tersebut viral di media sosial dan  menjadi pemberitaan media massa, setelah ada unggahan foto kuitansi yang di atasnya tertulis ; untuk pembayaran : memotong 100 Rb BLT untuk bumian Thn depan.

"Tidak ada pemotongan BLT BBM. Semua keluarga penerima manfaat terkonfirmasi menerima BLT dengan utuh," tegas Abraham dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga: Menko PMK Cek Penyaluran BLT BBM di Garut: Pembagian Dilakukan Cepat dan Tepat Sasaran
Abraham mengungkapkan, munculnya isu pemotongan BLT BBM karena pengumpulan iuran sedekah bumi waktunya berdekatan dengan pelaksanaan penyaluran BLT BBM. Sehingga terjadi miskomunikasi antara warga dengan pihak RT.

"Syukurlah sekarang semua sudah clear. Tadi ibu Rodiyah dan Ibu Cayem (warga yang menuliskan tambahan kalimat memotong 100 Rb BLT untuk bumian Thn depan pada kuitansi) juga sudah peluk-pelukan dengan ibu RT," terangnya.
Baca Juga: Nelayan Jabar Bakal Terima BLT BBM Rp150 Ribu per Bulan, Cukup Kah?


Pada kesempatan itu, Abraham juga mengimbau Kepala Desa dan Ketua RT untuk lebih hati-hati dalam sosialisasi iuran, sehingga tidak memunculkan kesan adanya pemotongan bantuan sosial.



Sementara untuk masyarakat, Abraham meminta agar tidak ragu bertanya kepada aparat desa atau RT jika mendapati adanya penarikan iuran. Sehingga tidak memunculkan gosip atau berita bohong yang justru menimbulkan ketegangan.

"Dan yang paling penting, jangan pernah takut melapor ke penegak hukum kalau menemukan atau mengalami pemotongan BLT BBM," pesannya.

Baca Juga: Viral BLT BBM di Blora Dipotong Rp20 Ribu per Orang, Ini Tanggapan Mensos Risma

Selain di desa Cikakak, kabupaten Brebes, tim Kantor Staf Presiden bersama Kemenko PMK juga melakukan monitoring penyaluran BLT BBM di beberapa daerah lain. Diantaranya, kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: