Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koar-koarkan Produk AMDK Tertentu ke Publik, Ketua APSI Dikritik Anggotanya

Koar-koarkan Produk AMDK Tertentu ke Publik, Ketua APSI Dikritik Anggotanya Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terlalu seringnya memuji-muji dan berkoar-koar untuk produk air minum dalam kemasan (AMDK) tertentu di forum-forum besar dan publik, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia, Saut Marpaung, dikritik anggotanya. Dia dinilai telah melakukan hal-hal yang sifatnya tendensius atau berpihak hanya kepada satu produk tertentu saja. 

“Saya memberikan kritik kepada Ketua Umum Saut Marpaung itu karena ada tulisan-tulisannya yang sifatnya tendensius (memuji-muji produk galon sekali pakai).  Bahkan, dia menyampaikannya di forum yang nggak seharusnya beliau sampaikan. Kesannya, APSI itu membela satu merek tertentu saja. Padahal, apa yang dilakukannya itu kan tidak mewakili APSI tapi pribadi,” kata Anggota APSI, Daniel LA.

Dia mengatakan kritik kepada Saut Marpaung ini hanya untuk menjaga supaya kredibilitasnya sebagai Ketua Umum APSI itu terjaga. “Forumnya kurang tepat dia melakukan itu. Itu kan terkesan agak provokatif ya,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa Saut dalam sebuah forum atau grup terlihat lebih cenderung membela satu merek dengan memuji-muji kelebihannya dibanding merek yang satunya lagi. “Jadi, ada tendensiuslah yang sangat jelas. Itu yang saya kritisi,” ucapnya.

Sebaiknya, menurut Daniel, sebagai Ketua APSI itu harus bertutur netral tanpa memihak kepada produk tertentu. “Sebagai Ketua Umum APSI, kapasitas Saut seharusnya tidak boleh terlalu mengarah ke satu merek gitu. Mungkin kalau di forum yang terbatas nggak masalah. Tapi, kalau di forum yang terbuka, sebaiknya disampaikan dengan lebih konstruktif lah ke produsennya. Saya pikir daur ulang plastik itu harus ditangani bersama dan untuk semua sampah bukan untuk sampah tertentu saja,” katanya. 

Dia mengatakan dalam hal daur ulang sampah plastik, para produsen seharusnya juga ikut membantu. Karena, daur ulang itu identik dengan bagaimana mengurangi sampah plastik yang dihasilkan oleh produsen itu sendiri.

Dia menuturkan bahwa dalam kebijakannya, perusahaan multinasional memiliki garis yang cukup jelas dari pusatnya. “Tapi, kalau di berbagai negara seperti di Indonesia, mungkin karena kurangnya low enforcement, kurangnya adanya tekanan, ini membuat produsen nasional itu lebih nyantai,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan pegiat sampah, Arif Sholikin.  Menurutnya, semua sampah, baik yang organik maupun anorganik harus sama-sama dikelola dan tidak bisa hanya mengutamakan sampah dari satu produk tertentu saja. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: