Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Dorong Agar Saham Diajarkan Sejak SD

Sri Mulyani Dorong Agar Saham Diajarkan Sejak SD Kredit Foto: Annisa Nurfitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan agar edukasi tentang investasi khususnya saham dan pasar modal dimasukkan ke dalam kurikulum mulai dari tingkat sekolah dasar. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat sejak usia dini dan memperluas partisipasi di pasar modal Indonesia, yang saat ini dinilai masih rendah.

Sri Mulyani menuturkan bila literasi pasar modal yang dahulu hanya diajarkan di tingkat perguruan tinggi kini perlu diperkenalkan sejak sekolah dasar. “Kalau dulu kami diajarkan soal bursa efek di tingkat mahasiswa, sekarang saham ini sudah mulai diajarkan di tingkat sekolah dasar. Ini akan membuat mereka lebih familiar dengan bursa efek,” jelasnya.

Sri Mulyani menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan instrumen keuangan yang terjangkau bagi masyarakat kecil agar mereka dapat lebih mudah berpartisipasi. Ia mencontohkan keberhasilan pemerintah dalam menarik minat pelajar dan mahasiswa melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan denominasi kecil.

“Sekarang di basis investor SBN, kita banyak menemukan pelajar dan mahasiswa sudah mulai membeli Surat Berharga Negara. Ini positif bagi kita semua. Saya berharap hal yang sama juga terjadi pada saham,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah acara bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (2/1/2025).

Baca Juga: Jawab Permintaan OJK Soal UU P2SK, Sri Mulyani: Yuk Kita Selesaikan!

Hal ini menanggapi laporan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, yang mengungkapkan bahwa saat ini jumlah investor di pasar modal yang masih sangat minim. “Kita lihat bahwa dibandingkan dengan populasi dewasa, jumlah investor di pasar modal mencapai 7,4%,” ucap Mahendra, dalam kesempatan yang sama. 

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyambut positif permintaan dari Sri mulyani. 

Ia menyatakan bahwa penerapan kurikulum pasar modal di sekolah merupakan bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan literasi keuangan. Inspirasi ini, kata Friderica, diperoleh dari berbagai negara yang telah lebih dulu menerapkannya.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Buka Perdagangan BEI 2025, IHSG Terpantau Terbang Pagi Ini

“Di beberapa negara yang kemarin sharing session bersama Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), edukasi tentang keuangan sudah masuk ke kurikulum sekolah. Kami melihat ini sebagai langkah yang baik untuk diterapkan di Indonesia,” ujar Friderica, yang akrab disapa Kiki.

OJK sendiri telah memulai langkah konkret dengan berencana bertemu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk membahas implementasi kurikulum ini. “Kami harapannya nanti audiensi dengan Pak Pratikno dan Menteri Pendidikan bisa segera terealisasi, sehingga edukasi pasar modal ini dapat masuk ke kurikulum,” tambah Kiki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: