Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPDPKS Bersinergi, Tandatangani Sejumlah Perjanjian Kerja Sama Akan Penelitian dan Beasiswa

BPDPKS Bersinergi, Tandatangani Sejumlah Perjanjian Kerja Sama Akan Penelitian dan Beasiswa Kredit Foto: Ellisa Agri Elfadina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Penandatangan Perjanjian Kerjasama Program Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dan Beasiswa Pendidikan untuk periode penetapan tahun 2022. Penandatangan perjanjian Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dilakukan 18 Lembaga Penelitian dan Pengembangan yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Tadulako, Universitas Lambung Mangkurat, AKPY STIPER, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Universitas Syah Kuala, Universitas Airlangga, Universitas Lampung, Institut Teknologi Indonesia, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Jambi, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Universitas Langlangbuana, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Pada hari yang sama juga ditandatangani perjanjian Kerjasama Dukungan pendanaan beasiswa dengan 7 lembaga penyelenggara beasiswa pendidikan, yaitu AKPY STIPER, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi, Politeknik LPP, Politeknik Kampar, Institut Teknologi Sawit Indonesia, ITSB, dan INSTIPER.

Baca Juga: BPDPKS Promosi Sawit Baik Lewat Seni Ludruk

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman telah menyetujui dukungan pendanaan penelitian dan pengembangan tahun 2022 ini sekitar Rp167,4 miliar dengan pendanaan multiyear sampai dengan 3 tahun dan dukungan pendanaan beasiswa pendidikan sebesar Rp122 miliar dengan pendanaan multiyear mulai dari Diploma 1,2,3, 4 dan Strata 1.

Setelah melewati proses seleksi, pada tahun 2022 ini, BPDPKS telah menyetujui sebanyak 46 usulan riset yang akan didanai, ditambah 2 usulan penelitian melalui jalur inisiatif dari Kementerian terkait. Topik-topik penelitian yang didanai antara lain pengembangan material baru berbasis sawit dan biomassa-nya dengan menghasilkan nilai tambah tinggi, seperti ekstraksi furfural, bioavtur, carbon black, bio lubricants, dan oleochemical lainnya. Dari sisi hulu, dikembangkan juga dari bidang pemuliaan tanaman kelapa sawit untuk menghasilkan bibit unggul peningkat produktivitas dan pengembangan produk pangan dan pakan bernutrisi tinggi berbasis kelapa sawit. Selain itu, kajian sosial ekonomi juga dikembangkan melalui studi di lingkungan perkebunan, pekerja di industri kelapa sawit dan kajian sertifikasi demi mewujudkan kelapa sawit berkelanjutan dan mendukung circular economy.

BPDPKS berharap hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Industri kelapa sawit, pemerintah dan masyarakat, baik sebagai acuan dalam pelaksanaan pengembangan industri kelapa sawit dan produk-produk tertentu serta untuk pengambilan kebijakan untuk keberlanjutan industri sawit yang lebih baik.

Sementara itu, melalui program pengembangan SDM PKS ini diharapkan dapat menyiapkan SDM Unggul Perkebunan Kelapa Sawit yang dapat meningkatkan kesejahteraan pekebun kelapa sawit pada khususnya dan meningkatkan industri perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit Indonesia pada umumnya.

Baca Juga: Beasiswa Tidak Melulu Soal Nilai Akademik

Eddy Abdurrachman juga menyampaikan bahwa dalam rangka menjembatani hasil inovasi dengan pemakai teknologi, BPDPKS juga akan melaksanakan kegiatan diseminasi hasil riset yang dikemas dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia (Perisai) pada 20-21 Oktober 2022 nanti. Pada kegiatan ini hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan akan ditampilkan/disosialisasikan agar dapat diketahui, kemudian dapat diambil manfaatnya oleh stakeholders kelapa sawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: