Cara Mengimplementasikan UI/UX Agar Maksimal dan Nyaman di Genggaman Pengguna
Kredit Foto: Unsplash/Christin Hume
UX desainer sudah sepatutnya melakukan research atau penelitian sebelum akhirnya mengimplementasikan ke dalam aplikasi. Dalam webiner "UI/UX Implementation" bersama Binar Academy, Vinda Zheilla Hardikurnia yang merupakan Product Designer Binar Academy menjelaskan bahwa seorang UX designer harus memiliki tiga hal ini, yaitu:
1. Explore
Seorang UX desainer harus memiliki jiwa eksploratif untuk mengulik design ethnography, kebutuhan kontekstual hingga mencari cultural probes atau mencari ide-ide yang sesuai dengan budaya perusahaan.
2. Generate
Kemudian, seorang UX desainer harus mencari solusi potensial, hingga memahami hal-hal yang tidak bisa dijelaskan, contohnya cara naik sepeda, banyak orang bisa naik sepeda tetapi tak bisa menjelaskan cara atau langkahnya.
Baca Juga: Cara Menjadi Quality Assurance yang Handal Bagi Pemula yang Baru Belajar Ngoding
3. Evaluate
Terakhir, seorang UX desainer harus bisa menajamkan emosi pengguna, memperbaiki dan memoles desain pada aplikasi agar lebih baik yang dapat dilihat dari emosi pengguna, penggunaan aplikasi dan faktor lainnya.
Komponen utama yang harus ada dalam evaluasi desain, yaitu goal/tujuan pembuatan desain dan parameter pembuatan desain atau prinsip-prinsip pembuatan desain tersebut. Adapun metode/tools yang bisa digunakan untuk evaluasi desain adalah:
1. Design critics/design review
Langkah ini dapat dilakukan dengan melakukan diskusi desain bersama kolega satu tim untuk menentukan hal apa saja yang bisa diperbaiki dari desain yang sedang dikerjakan.
Kelebihan design critics yaitu dapat membangun insight designer itu sendiri. Namun, kekurangannya bisa bersifat subjektif.
2. Heuristic Evaluation
Proses evaluasi yang dikerjakan bersama beberapa orang (3 orang atau lebih) sebagai evaluator yang mengevalusi design berdasarkan Design Usability Principles. Biasanya, temuan ini akan diberi rating sesuai tingkat keparahan masalahnya.
3. Concept Testing
Concept testing ini adalah menanyakan langsung kepada pengguna untuk mencari tahu apakah konsep yang disiapkan sesuai untuk kebutuhan user?
Adapun konsep yang dites digunakan untuk mencari knowledge baru atau memvalidasi asumsi/hipotesis terkait desain yang sedang dikerjakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: