Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembatalan Besar-besaran Penerbangan di China Gak Relevan dengan Aktivitas Militer dan Rumor Kudeta, Inilah Buktinya

Pembatalan Besar-besaran Penerbangan di China Gak Relevan dengan Aktivitas Militer dan Rumor Kudeta, Inilah Buktinya Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter

Mengapa klaim pembatalan penerbangan tidak masuk akal

Penyelidikan menemukan bahwa banyak yang melihat data pelacakan penerbangan dalam konteks yang salah dan pada waktu yang salah.

Pertama, China tidak simetris seperti India dalam hal rasio populasi dan demografi. China berpenduduk padat di sisi Timur dan Selatannya dan tidak begitu banyak di sisi tengah dan Baratnya.

Baca Juga: China Diam Seribu Bahasa dalam Rumor Xi Jinping Dikudeta, Ada Apa?

Oleh karena itu, banyak gambar yang dibagikan tentang wilayah udaranya diproyeksikan seolah-olah tidak ada penerbangan di sebagian besar China. Juga, banyak foto ruang udara yang diposting online diambil pada dini hari di zona waktu lokal China.

Oleh karena itu, ada sedikit lepas landas dan pendaratan pada waktu itu. Ini tergantung pada orang-orang dari seluruh dunia yang memotret wilayah udara pada waktu yang berbeda dan tidak harus melihat jam terbang puncak di China.

China mungkin satu-satunya negara di dunia yang masih menerapkan beberapa pembatasan Covid-19 terberat. Negara ini masih menutup kota-kotanya ketika kelompok-kelompok baru muncul.

China masih mengikuti kebijakan nol-covid dan karenanya orang asing masih belum sepenuhnya diterima di negara itu. Itu sebabnya ada pembatalan penerbangan massal di negara itu karena berbagai penyesuaian dan prosedur internal.

Pembatalan penerbangan yang dilaporkan bisa jadi karena tindakan pencegahan Covid, terutama dengan China yang merayakan hari nasionalnya pada 1 Oktober untuk menandai pembentukan Republik Rakyat China. Ini juga bisa menjadi alasan mengapa beberapa pergerakan kendaraan militer terjadi menuju Beijing untuk parade.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: