PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan pendapatan sebesar US$279,5 juta, meningkat 48 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar US$188,8 juta.
Direktur Utama TBS Energi Dicky Yordan mengatakan hal tersebut sejalan dengan pendapatan, laba bersih turut meningkat sebesar 70,7 persen menjadi sebesar US$ 51,2 juta hingga Juni 2022.
"Peningkatan pendapatan utamanya didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 82,5 persen dan juga mulai beroperasinya PLTU Sulut-3 dan Sulbagut-1 secara penuh yang telah mencapai Commercial Operations Data (COD) masing-masing pada Juli dan Desember 2021," ujar Dicky dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (27/9/2022).
Baca Juga: Menuju Transisi Energi, Berikut Tantangan Pembiayaan yang Harus Dihadapi Indonesia
Dicky mengatakan, momentum pasar sepanjang 2022 juga berjalan beriringan dengan upaya Perseroan mendaur ulang pendapatan dari bisnis berbasis bahan bakar fosil menjadi energi hijau.
Untuk itu, perseroan pun terus berupaya menjadi katalis bagi transisi menuju sustainable energy di Indonesia melalui ambisi mencapai carbon neutrality pada tahun 2030.
"Hal ini diwujudkan dengan terus menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam setiap proses bisnis dan investasi sebagai bagian dari komitmen pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan," ujarnya.
Lanjutnya, sepanjang Semester I-2022, perseroan terus melanjutkan fokusnya untuk melakukan transisi bisnis energi hijau yang berfokus pada energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Selain itu, perseroan menargetkan untuk menginvestasikan dana mencapai US$500 juta hingga tahun 2025 pada dua pilar utama perseroan, yakni energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Sementara itu, untuk pilar energi terbarukan, perseroan melalui anak perusahaan mengalami kemajuan positif dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) berkapasitas 6 MW dan on-track untuk mencapai COD pada Juni 2024.
Perseroan juga terus melihat peluang dalam mencari proyek-proyek potensial dan aset operasional dengan fokus pada proyek pembangkit listrik tenaga air, angin, tenaga surya.
Baca Juga: Kasus DBD di Bali Melonjak di Awal Tahun, Tembus 1.566 Kasus!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: