Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Video Cemberut saat Bersama Rakyat Viral, Rocky Gerung Sebut Terlalu Jauh Memaksakan Puan Maharani Merakyat: Lain dengan Pak Jokowi...

Video Cemberut saat Bersama Rakyat Viral, Rocky Gerung Sebut Terlalu Jauh Memaksakan Puan Maharani Merakyat: Lain dengan Pak Jokowi... Kredit Foto: Twitter/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Publik khususnya warganet dihebohkan dengan beredarnya video Ketua DPR RI Puan Maharani yang sedang dikerumuni masyarakat.

Bukan dikerumuni masyarakat yang jadi sorotan, tetapi justru ekpresi Puan yang jutek dan cemberut saat melempar asal kaos ke masyarakat yang jadi persoalan. Imbas hal ini, Puan dituding hanya pura-pura semata merakyat demi kepentingan politisnya.

Baca Juga: Ngeri! Setelah Berhadapan dengan Opung Luhut dan Bertemu Anaknya Jokowi, Kini Rocky Gerung Nantang Duel Juara MMA: Saya Ikuti...

Mengenai heboh video Puan Maharani cemberut ini, Pengamat Politik Rocky Gerung ikut berkomentar. Menurut Rocky memang terlalu jauh untuk “memaksakan” Puan untuk merakyat terlebih melihat latar belakang Puan sendiri yang dikelilingi orang-orang besar.

“Terlalu jauh memang memaksakan Puan Maharani merakyat, itu agak berat memang,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN).

Baca Juga: Anies Baswedan Mohon Buka Kuping Lebar-lebar! Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main Soal Lembaga Survei yang Menangkan Anda: Itu Upaya…

Lanjut Rocky, dari video cemberutnya Puan bisa diduga bahwa dalam diri Putri Megawati tersebut mengalami sely denying atau penyangkalan terhadap situasi yang ada pada saat dikerumuni warga dan melempar kaos tersebut.

Menurut Rocky ketika mengaku sebagai sosok yang merakyat, konsekuensinya adalah harus siap menyesuaikan diri dengan kondisi rakyat. Sedangkan Puan dinilai dikelilingi orang-orang besar seperti ibunya pernah jadi presiden serta ayahnya pernah menjadi Ketua MPR.

“Dia mengalami self denying, dia menolak setetulnya suasan semacam itu. Kan bertemu dengan rakyat harus bisa cium keringat rakyat dan harus makan dari piring yang mungkin di ember yang bekas, atau daun pisang untuk makan pecel,” ungkap Rocky.

Lain dengan Jokowi, yang memang awalnya masyarakat biasa yang tak punya kelebihan semacam Puan Maharani.

“Lain dengan Pak Jokowi yang yaudah sudah biasa merakyat dari awal, sehingga kalau dibuatkan skenario ya nggak kaku lah Pak Jokowi. Tapi tetap itu skenario dan bocor juga di mana-mana Jokowi sebetulnya melakukan penipuan visual,” jelas Rocky.

PDIP Nggak Terima Disebut Puan Maharani Nggak Merakyat

Mengenai hal ini, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah menanggapi video viral dari Puan Maharani yang terlihat cemberut saat memberikan kaus ke masyarakat. Dia membantah, jika Puan dianggap sejumlah pihak tak dekat dengan rakyat lewat ekspresinya tersebut.

Baca Juga: PDIP Mending Nggak Usah Ungkit-ungkit Lagi Masa SBY Deh... Rocky Gerung Kasih Pesan Penting: Demokrat Makin Kuat!

"Untuk apa Mbak Puan turun ke bawah? Padahal Mbak ingin turun ke bawah, kan tentu selain tugas-tugas, beliau juga ingin tahu apa sih sesungguhnya yang diinginkan masyarakat, harapan masyarakat," ujar Said di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/9).

Terkait momen Puan yang cemberut, Said menjelaskan lebih ke persoalan Teknis yang mana menurutnya ada terjadi perbedaan sebagaimana mestinya.

“Biasanya (pengawal pribadi) ngamanin Mbak Puan, tapi tidak megang kaus. Yang megang kaus biasanya kami-kami ini," ujar Said.

Baca Juga: Masa Jabatan Hampir Beres, Mas Anies Baswedan 'Nyambi' Jadi Supir Angkot Nganterin Emak-emak Belanja ke Pasar: Pak Anies Ya?

"Nah, kemudian itu dibuat gimmick sedemikian rupa, sudahlah. Kita ini kalau mau berpikir sehat, apa iya turun ke masyarakat tiba-tiba marah-marah, muka ditekuk, apa iya?  Kan sia-sia turun dan itu bukan tipikal Mbak Puan," ujar Said.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: