Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SWIFT Gandeng Chainlink untuk Jalankan Proyek Transfer Kripto Lintas Rantai

SWIFT Gandeng Chainlink untuk Jalankan Proyek Transfer Kripto Lintas Rantai Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam sebuah Konferensi SmartCon pada 28 September lalu di New York, Sergey Nazarov yang merupakan salah satu founder Chainlink bersama dengan Direktur Strategi SWIFT Jonathan Ehrenfeld Solé mengumumkan bahwa SWIFT telah bermitra dengan Chainlink untuk melakukan proyek transfer kripto lintas rantai atau proyek proof-of-concept (PoC).

Dilansir dari Cointelegraph pada Jumat (30/9/2022), SWIFT sebagai sistem pesan antarbank dan Chainlik yang merupakan penyedia harga oracle akan bersama-sama mengerjakan proyek tersebut yang nantinya akan memungkinkan perusahaan keuangan tradisional untuk dapat mengakses aset digital dan tradisional dalam satu jaringan, atau dengan kata lain memberikan kemampuan bagi perusahaan keuangan tradisional untuk bertransaksi di seluruh jaringan blockchain.

Baca Juga: Menyambut Orang Rusia yang Melarikan Diri, Kazakhstan Siap Legalkan Kripto

Nazarov menjelaskan bahwa PoC dengan menggunakan Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) atau protokol interoperabilitas rantai silang Chainlink dapat membuat SWIFT untuk menginstruksikan transfer token di hampir setiap jaringan blockchain sehingga akan mempercepat adopsi distributed ledger technology (DLT) blockchain di seluruh pasar modal dan keuangan tradisional.

Hingga sejauh ini, SWIFT telah menjadi platform sistem pesan antarbank yang paling banyak digunakan untuk transaksi fiat lintas batas tradisional dan telah menghubungkan lebih dari 11.000 bank di seluruh dunia dengan rata-rata capaian 44,8 juta pesan per hari pada Agustus.

Meskipun begitu, transaksi pada jaringan ini masih memakan waktu, yaitu membutuhkan beberapa hari untuk menyelesaikan transaksi. Oleh karena itu perusahaan telah mengeksplorasi teknologi blockchain, DLT, dan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk memfasilitasi pembayaran yang lebih cepat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: