Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan STPN Jadi Politeknik Populer, Menteri ATR/Kepala BPN Dukung Pengembangan Kelembagaan

Wujudkan STPN Jadi Politeknik Populer, Menteri ATR/Kepala BPN Dukung Pengembangan Kelembagaan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Dalam raker tersebut membahas berbagai kasus-kasus pertanahan di Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, menyatakan komitmennya untuk mendukung STPN yang sedang dalam proses transformasi kelembagaan menjadi Politeknik dan pembentukan program studi baru. Ia pun ingin mewujudkan STPN menjadi populer seperti Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).

Hal ini disampaikannya saat memimpin Rapat Dewan Penyantun dalam rangka pengembangan kelembagaan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) di Aula STPN, D.I. Yogyakarta, Kamis (29/09/2022).

Baca Juga: Wamen ATR Serahkan Sertifikat Universitas Muhammadiyah Gresik

"Setiap saya kunjungan, saya mempromosikan STPN. Untuk mengubah STPN menjadi setingkat STAN atau STIN, jawabannya, bisa! Dengan kemauan dan strategi. Didukung oleh kemampuan teknis dan taktis," ungkap Hadi Tjahjanto dalam keterangan resminya, Jumat (30/9/2022).

Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan kepada Dewan Penyantun STPN agar dapat melihat situasi global saat ini, di mana persaingan teknologi terjadi begitu cepat hingga menimbulkan persaingan yang begitu ketat. "Siapa yang menjadi pemenang adalah yang paling cepat melihat pasar, siapa yang paling cepat mengambil (kesempatan, red). Apalagi, didukung dengan perkembangan teknologi informasi," tuturnya.

Upaya transformasi, menurut Hadi Tjahjanto, juga untuk membanggakan keinginan taruna dan alumni STPN. "Ini untuk mendukung lulusan STPN bangga levelnya di atas, jadi lulusan bisa diterima di kementerian kelas atas dan di sektor-sektor bisnis yang membutuhkan. Kita harus berubah, tapi tidak meninggalkan yang lama," jelasnya.

Selain manajemen pertanahan, STPN juga didorong untuk memiliki kemampuan manajemen profesi. "Dasar dari pasar itu adalah memberikan kemampuan kadaster secara digital. Yang kedua untuk menguatkan kadaster ini adalah hukum pertanahan. Saya setuju untuk mengubah, dasarnya dari STPN meningkat menjadi Politeknik. Siapkan model pendidikan di sini yang bisa dijual," ujar Hadi Tjahjanto.

"Kita perlu mempertimbangkan prospek akreditasi. Jumlah mahasiswa yang banyak harus diimbangi dengan dosennya. Kendali mutu. Kemudian, kita perlu berikan prospek kerja kepada mahasiswa (taruna, red)," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: