Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketakutan Akan Resesi Bisa Bikin Pemerintah Jalankan Kebijakan Populis

Ketakutan Akan Resesi Bisa Bikin Pemerintah Jalankan Kebijakan Populis Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar B Hirawan menilai bahwa ketakutan terkait resesi atau krisis ekonomi dunia sangat beralasan.

Fajar menyebut bahwa mayoritas negara di dunia mengalami tekanan inflasi yang umumnya diakibatkan oleh permintaan yang meningkat di tengah proses pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

"Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai mitra utama perdagangan bagi Indonesia tampaknya juga akan mengalami perlambatan ekonomi yang akhirnya berakibat pada penurunan ekspor Indonesia ke dua negara tujuan ekspor utama tersebut," ujar Fajar saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (4/9/2022).

Baca Juga: Antisipasi Resesi, Pemerintah Didorong Ciptakan Regulasi Prokomoditas Ekspor 

Fajar mengatakan, jika resesi terjadi, ekonomi Indonesia nantinya akan mengalami perlambatan dan kemungkinan akan memaksa pemerintah untuk lebih cenderung populis atau inward looking.

"Jika terjadi dan dilakukan oleh seluruh negara yang tergolong small open economies, ini sangat berbahaya bagi kelangsungan kerja sama ekonomi internasional," ujarnya. 

Lanjutnya, dengan kondisi tersebut apa yang dapat dilakukan adalah untuk mengoptimalisasi sumber daya ekonomi yang ada. 

"Mungkin karena ada kecenderungan perlambatan ekonomi global, pemerintah Indonesian bisa fokus mendorong aktivitas ekonomi di dalam negeri, namun jangan sampai terjebak dalam populisme inward looking dan tetap membuka diri untuk melakukan kerja sama internasional," tukasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: