Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biar Dompet Gak Jebol, Begini Cara Memperhitungkan Modal Pernikahan

Biar Dompet Gak Jebol, Begini Cara Memperhitungkan Modal Pernikahan Kredit Foto: Ust
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah banyaknya penundaan yang terjadi, melandainya kondisi darurat Covid-19 saat ini berdampak positif kepada masyarakat generasi muda, terutama mereka yang tengah menuju jenjang pernikahan. Hal ini membutuhkan banyak persiapan dari menentukan konsep, kapasitas undangan hingga perencanaan keuangannya sehingga para calon mempelai dapat memiliki pernikahan impian mereka.

Saat ini, generasi milenial dan juga Gen Z terbilang cukup berhati-hati dalam mempersiapkan pernikahannya, terutama terkait biaya pernikahan yang menjadi perhatian utama untuk dipertimbangkan dengan matang. Berikut beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam merencanakan dan menghitung modal pernikahan:

1. Merancang Konsep Pernikahan

Calon pengantin umumnya memiliki angan-angan bentuk pernikahan impian. Konsep terbaik biasanya terbentuk setelah kedua calon saling berdiskusi. Referensi konsep bisa di dapat melalui beberapa laman media sosial atau banyak diskusi dengan dekorator pernikahan, dan tentunya pastikan juga meminta masukan dari anggota keluarga.

Biasanya upacara pernikahan Indonesia cenderung kental dengan unsur budaya yang disesuaikan dengan etnis sang mempelai. Konsep pernikahan dengan unsur ini juga perlu dipertimbangan untuk mengetahui lebih jelas lagi, apakah akan berkonsep indoor, outdoor atau semi outdoor. Semua detail ini harus disesuaikan dengan preferensi dari calon pengantin, agar pernikahan impian mereka dapat terwujud.

2. Menentukan Kapasitas Undangan dan Kebutuhan Utama Lainnya

Setelah selesai dengan konsep pernikahan yang diinginkan, selanjutnya kedua mempelai harus memutuskan kapasitas undangan dan kebutuhan utama lainnya. Kapasitas undangan ini akan berpengaruh besar pada tempat resepsi yang akan digunakan dan juga beberapa kebutuhan utama lain seperti catering, souvenir, dan juga dekorasi ruangan.

Pada tahap ini, kedua mempelai perlu mempertimbangkan banyak opsi lantaran saat ini masih masuk dalam kondisi PPKM level 1. Perlu juga dipastikan bahwa kapasitas undangan dan keseluruhan jalannya acara sudah memenuhi standar dan peraturan pemerintah setempat. Untuk hal ini, kedua mempelai perlu memastikan bahwa jalannya acara sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah setempat, terkait keberlangsungan acara dengan kapasitas yang disebutkan.

3. Membuat Perencanaan Keuangan yang Maksimal

Langkah terakhir adalah membuat daftar keuangan dari semua perencanaan yang sudah ada. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menyebutkan bahwa modal pembiayaan pernikahan juga meningkat drastis setiap tahunnya.

Perencanaan keuangan ini dilakukan paling akhir supaya dapat mencari opsi harga yang terbaik dari kebutuhan yang diperlukan. Hal ini juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya penambahan biaya dari kebutuhan lain diluar yang telah direncanakan.Selain itu, kedua calon mempelai juga dapat memiliki tambahan modal pernikahan melalui beberapa layanan pembiayaan, seperti yang ditawarkan oleh OK KTA dari OK Bank.

OK KTA memiliki KTA Me Too yang dapat digunakan oleh calon pengantin yang mengimpikan intimate wedding di rumah. Mereka bisa melakukan pengajuan penambahan modal dengan plafon dana pinjaman hingga Rp 20 juta. Bagi mereka yang memiliki konsep pernikahan di gedung juga dapat mengajukan pinjaman melalui produk KTA premium yang menawarkan plafon pinjaman hingga Rp 200 juta.

Hardiansyah Ramadhan, Department Head Retail OK Bank mengatakan, “Beberapa produk yang kami tawarkan memberikan banyak kemudahan bagi para calon pengantin yang ingin mewujudkan pernikahan impian mereka. Tidak hanya itu, mereka juga dapat memaksimalkan persiapan perencanaan pernikahan tanpa perlu memangkas biaya yang dianggap perlu oleh keduanya. Hal ini akan banyak membantu calon mempelai untuk mendapatkan pernikahan yang diinginkan dengan dana yang maksimal.”

Program OK KTA ini juga dijelaskan oleh Hardiansyah, menawarkan pinjaman dengan tenor sampai 60 bulan. Akses pengajuan kredit juga diberikan melalui persyaratan sederhana; cukup melampirkan identitas diri (KTP) dan referensi bukti vaksin kedua. Proses pengajuan pinjaman juga hanya 5 menit, dan pencairan cukup 1 hari kerja apabila dokumen yang disertakan lengkap dan sesuai, sehingga para calon pengantin tidak perlu menunggu waktu lama untuk memenuhi kebutuhan pernikahan mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: