Guna semakin melengkapi peran WJIS dalam mendorong ketahanan pangan melalui sisi demand kepada para petani teh dengan mendorong kembali budaya ngeteh Nusantara, juga diselenggarakan pararel session bertajuk Java Tea Experience (JTE) 2022.
"Gelaran JTE 2022 tersebut sangat penting, mengingat teh juga merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memiliki peran penting pada perekonomian Indonesia," tegasnya.
Herawanto menjelaskan JTE akan menghadirkan cerita dan rasa dari teh yang berasal dari berbagai penjuru Pulau Jawa, seiring Jawa yang memiliki peran penting sebagai pulau penghasil teh terbesar di Indonesia dengan pangsa produksi 82,5 persen, di mana Jawa Barat merupakan provinsi produsen terbesar teh dengan pangsa 69,15 persen dari teh nasional.
Baca Juga: Satgas Temukan 105 Pinjaman Online l Ilegal dan 18 Investasi Tanpa Izin
Berlokasi di Foyer Trans Convention Centre Bandung, JTE akan menghadirkan 28 pelaku usaha teh dari hulu hingga hilir, meliputi pelaku perkebunan teh, industri pengolahan teh serta artisan tea unggulan di Pulau Jawa, sejalan dengan tagline "The Great Taste of Java Tea".
"Ke depan, sinergi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Jawa Barat serta stakeholders terkait dalam upaya mendorong realisasi investasi di Jawa Barat, terutama dalam mendorong ketahanan pangan dan energi baru terbarukan akan terus semakin diperkuat, guna menjaga keberlanjutan momentum pemulihan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan Provinsi Jawa Barat hingga saat ini masih menjadi primadona bagi para investor, seiring dengan data realisasi investasi hingga semester I 2022, yang mendapati Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Nasional senilai Rp83,5 triliun atau meningkat sebesar 15,24% (yoy).
"Raihan itu didorong oleh realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Barat yang memiliki pangsa sebesar 61% dari total realisasi investasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menjelaskan pada gelaran WJIS 2022 ini, terdapat 33 ready to offer projects yang terdiri dari 11 food security projects, 17 renewable energy projects, dan 5 infrastructure projects dengan total nilai penawan investasi mencapai Rp59,73 triliun.
Baca Juga: Investasi Ditargetkan Rp8,5 Triliun, Ini Beberapa Strategi Kota Depok
Penawaran projek tersebut datang dari seluruh wilayah di Jawa Barat di antaranya PT Rajawali Nusantara Indonesia berupa revitalisasi Pabrik Gula Subang, Food Estate Sukamandi, Hydro Power Plant oleh PLN, Geothermal Working Areas oleh Kementerian ESDM, hingga Garut Wind Farm Project oleh PT Vestas.
Berbagai proyek investasi tersebut didukung dengan kesiapan infrastruktur perizinan guna meningkatkan ease of doing business melalui terciptanya egovernment serta dorongan implementasi digitalisasi di beberapa pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat yang mendukung kegiatan investasi.
"Berbagai penawaran proyek investasi ini, diharapkan akan semakin mendorong realisasi investasi sehingga dapat mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: