Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkop-UKM Optimis Indonesia Jadi Kiblat Ekonomi Syariah

Menkop-UKM Optimis Indonesia Jadi Kiblat Ekonomi Syariah Kredit Foto: Menkop UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin Indonesia akan mampu menjadi pemain utama di dalam industri halal dunia berdasarkan dari catatan dan besarnya potensi besar yang dapat dioptimalisasi.

“Kapabilitas Indonesia dalam menggarap pasar halal mulai dari sektor makanan, fesyen muslim hingga keuangan syariah semakin mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain utama industri halal dunia,” ujar Teten dalam acara Indonesia Islamic Economic Forum, Jumat (7/10/2022). 

Teten mengatakan visi Indonesia untuk menjadi kiblat ekonomi syariah dunia bukan tanpa dasar melainkan banyak faktor pendukungnya. Salah satunya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2020 merupakan terbesar dibanding negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Baca Juga: Keuangan Syariah Disebut Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Selain itu, Indonesia juga dinilai paling kompetitif dalam menarik investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dibanding negara OKI lainnya, dan sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar besar ekonomi dan keuangan syariah global.

Pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air pun menunjukan hasil positif yang jika dilihat dari data State of the Global Islamic Economy dalam tiga tahun terakhir, peringkat Indonesia terus membaik dari peringkat 11 pada tahun 2017/2018 menjadi peringkat 4 di 2021/2022.

“Ikhtiar ini kita lakukan bersama untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru perekonomian nasional. Ini telah mendapat pengakuan internasional dan  perhatian pemangku kepentingan domestik,” ujarnya.

Lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir Indonesia turut berhasil mencatatkan kemajuan dan prestasi di berbagai sektor unggulan. Bahkan kontribusi rantai ekonomi halal terhadap PDB terus membaik seiring dengan tumbuhnya penduduk muslim dan tren gaya hidup halal.

Sementara itu, berdasarkan Indonesia Halal Market Report tahun 2021-2022, pertumbuhan ekspor produk halal, FRI dan subtitusi impor berpotensi mendorong peningkatan PDB Indonesia hingga US$5,1 miliar.

Dari sisi keuangan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan presensi industri keuangan syariah yang kuat yaitu ditandai dengan peringkat keuangan syariah Indonesia di posisi 10 teratas dunia dalam hal total aset.

Total aset keuangan syariah Indonesia yang tidak termasuk saham syariah mencapai lebih dari Rp2.000 triliun atau US$143 miliar per Desember 2021 dengan kurs Rp14.200.

Kemudian, di tahun kedua pandemi COVID-19 aset keuangan syariah Indonesia mampu tumbuh 13,82 persen (yoy) menjadi Rp2.050,44 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.801,4 triliun.

Sedangkan pasar modal syariah yang memiliki porsi sebesar aset keuangan syariah sekitar 60,27 persen mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor lainnya dengan laju 14,83 persen (yoy).

Perbankan syariah dengan pangsa pasar 33,83 persen dari keuangan syariah tumbuh sebesar 13,94 persen (yoy).

Selanjutnya, Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) syariah yang memiliki porsi sebesar 5,90 persen dari total aset keuangan syariah juga tumbuh sebesar 3,90 persen (yoy).

Secara kumulatif, keuangan syariah Indonesia masih mencatatkan prestasi yang baik di masa pandemi dengan mempertahankan peringkat kedua dalam Islamic Finance Development Indicator pada 2021.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: