TGIPF Temukan Fakta Lapangan di Kerusuhan Kanjuruhan: Hampir dapat Disimpulkan...
Selain itu, Rhenald juga menyebut banyak stadion yang dibangun dengan suasana tahun 1970-80an. Dia menilai, model arsitektur stadion tersebut kurang relevan untuk saat ini.
"Pada masa itu jumlah penduduk Indonesia belum sebanyak sekarang, pada masa itu kebutuhan atau keinginan masyarakat menggunakan stadion belum seperti sekarang, bangkunya masih panjang seperti itu, ada tempat berdiri, pintunya seperti penjara sliding dan biasanya adalah kalau panpel yang benar itu barikade harus diminta bongkar," katanya.
Baca Juga: Tim TGIPF Temui Sebagian Besar Pihak Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Berikut Laporannya!
"Pintunya ada panjang begitu kemudian seperti di penjara begitu dan yang dibuka hanya beberapa, ada semacam pintu lagi di dalamnya. Jadi, hanya itu yang dibuka. Jadi, pintunya itu sangat sempit," jelasnya.
Selain itu, Rhenald juga menuturkan bahwa pintu keluar tribun memiliki tingkat kecuraman yang tajam. Sehingga, kata Rhenald, dalam keadaan normal pun seseorang tidak bisa cepat dalam menuruni anak tangga.
Baca Juga: PSSI Sebut Kanjuruhan Belum Standar FIFA, Warganet Jadi Ingat Kejadian JIS
"Foto yang tadi sudah dianalisis adalah dari pintu keluar, jadi dari atas tribun itu keluar, itu curam sekali. Dalam keadaan normal pun orang tidak bisa cepat. Tetapi itu dibiarkan dan menurut hemat kami, stadion-stadion seperti itu harus sudah dibongkar diubah," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: