"Adapun rasio pembiayaan UMKM terhadap total pembiayaan per Juni 2022 yakni sebesar 16,9%. Ke depannya, fokus Lembaga adalah meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada sektor UMKM dengan cara berkolaborasi dengan ekosistem ekspor," katanya.
Riyani menandaskan, LPEI berkomitmen mendorong pelaku UMKM ekspor guna mewujudkan beyond finance, developmental impact, dan sustainability.
"Oleh karena itu bukan hanya dari sisi pembiayaan, selama tahun 2022 (per Juni) LPEI juga melakukan kegiatan dan pendampingan CPNE (Coaching Program for New Exporters) kepada 284 UMKM berorientasi ekspor di 5 kota yaitu Semarang, Aceh, Jakarta dan Bandung," ujarnya.
Selain itu, terdapat fasilitas market handholding untuk membantu pemasaran produk UMKM. Pada tahun 2022 (per Juni) LPEI memiliki 496 produk yang di posting pada akun Alibaba dan melakukan business matching ke Australia, Arab Saudi, Nigeria, Korea Selatan dan Inggris.
Baca Juga: Harga TBS Sulit Naik meski Ekspor Sawit Meningkat, Ini 4 Penyebabnya
"Hingga Juni 2022, jasa konsultasi LPEI telah melakukan capacity building kepada 12.901 petani/nelayan yang menciptakan 134 desa devisa, dan melahirkan 123 eksportir baru," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: