Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turunkan Stunting, BKKBN Sosialisasikan 1000 Hari Pertama Kehidupan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kantor Perwakilan Jawa Timur bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Jombang, bersinergi melaksanakan sosialisasi atau promosi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui pertemuan Internalisasi Pengasuhan Balita.

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penurunan kasus Stunting ini berlangsung di Gedung KPRI Sejahtera Kabupaten Jombang, kemarin.

Peserta dari kegiatan ini adalah seluruh Penyuluh KB di Kabupaten Jombang sebanyak 58 orang, koordinator atau perwakilan TPK dari setiap kecamatan sebanyak 21 orang, dan Kader COE Poktan BKB, BKR, BKL, UPPKA sebanyak 4 orang.

Kegiatan juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Sub Koordinator Keuangan dan BMN Heny Tria Wahyuning Diah. Kemudian acara dibuka oleh Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Jombang, Bapak dr. Pudji Umbaran, M.KP.

Pudji menyampaikan, dari tahun 2019 hingga tahun 2021 angka prevalensi stunting di kabupaten Jombang hanya turun 11%. Ini menandakan bahwa dibutuhkan percepatan penurunan stunting.

“Menyelesaikan Stunting memang tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua hari. Kegiatan ini luar biasa membantu hal tersebut karena semua keluarga berisiko Stunting terpotret dan bisa segera dilakukan pendampingan oleh TPK” ujar Pudji.

Sementara itu pada kesempatan ini, Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Wiwin Sumrambah, meminta seluruh TPK untuk lebih semangat dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting. Bu Rambah menginginkan upaya ini tidak hanya berakhir di pertemuan tetapi juga sampai di lapangan atau wilayah masing masing.

“Saya harap waktu yang ada bisa kita gunakan sebaik mungkin untuk mengoptimalkan percepatan penurunan stunting, termasuk penyebarluasan pentingnya pengasuhan 1000HPK hingga Balita dan penempelan stiker ini,” ujar Rambah.

Pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap tingkatan wilayah merupakan salah satu terobosan BKKBN sebagai lembaga pemerintah yang telah ditunjuk langsung oleh Presiden untuk mengemban amanat nasional dalam penurunan stunting.

Selain itu, Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Timur juga mengupayakan percepatan penurunan Stunting melalui Gerakan Penyebarluasan informasi pentingnya 1000HPK dan balita.

Melalui gerakan ini, Penyuluh KB, TPK, dan Kader Center of Excelent (COE) akan turun langsung ke keluarga berisiko stunting yang terdiri dari Keluarga Ibu Hamil, Keluarga Ibu Baduta, dan Keluarga Ibu Balita. Setiap keluarga berisiko stunting yang telah menerima infomasi pentingnya 1000 HPK akan diberi dan dipasang stiker Ayo Cegah Stunting di rumahnya.

Jumlah keluarga berisiko stunting yang menjadi target sasaran gerakan penyebarluasan informasi pentingnya 1000 HPK dan balita di Kabupaten Jombang ini adalah 56.870 keluarga. Target sasaran tersebut akan diberikan sosialisasi pada tahun 2022 ini.(sti)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: