- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Omzet Melonjak Drastis, White Horse Berubah Nasib dari Buntung Jadi Untung!
PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) alias White Horse berhasil meraih kinerja keuangan positif sepanjang kuartal ketiga 2022. Hal itu tercermin dari pendapatan WEHA yang melonjak drastis hingga 112% dari Rp58 miliar pada Q3 2021 menjadi Rp123 miliar pada Q3 2022. Lonjakan pendapatan membuat White Horse yang sebelumnya merugi berbalik menjadi untung.
Direktur Utama WEHA, Andrianto Putera Tirtawisata, mengungkapkan bahwa hingga September 2022, laba bersih WEHA mencapai Rp12 miliar, sedangkan September 2021 rugi sebesar Rp11 miliar. Tiga lini usaha WEHA kompak menyumbang pertumbuhan positif, mulai dari usaha bus charter, shuttle dan logistik, hingga open trip. Masing-masing lini bisnis membukukan kenaikan pendapatan sebesar 87%, 125%, dan 387%.
Baca Juga: Kantongi Triliunan Rupiah, Salim Group Pangkas Dominasi Saham Pengelola Indomaret
"Ada beberapa poin yang dapat menjadi alasan WEHA mencetak kinerja yang positif di tahun ini. Pertama, WEHA melihat demand recovery dari pandemi itu sangat kuat. Ditunjang lagi dari menurunnya ketakutan akan Covid-19 di Indonesia," pungkasnya, Rabu, 19 Oktober 2022.
Faktor kedua, pembangunan infrastruktur jalan tol di Pulau Jawa myang meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan perjalanan darat. Ketiga, kenaikan harga tiket pesawat membuat transportasi darat menjadi alternatif yang lebih ekonomis dalam bepergian. Faktor berikutnya, meredanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan perkantoran atau institusi pendidikan kembali stabil dan ini sangat menguntungkan WEHA karena kegiatan seperti outing, family gathering dan field trip kembali berjalan.
"Hal ini membuat WEHA berhasil meningkatkan tingkat utilisasi dari bus kategori besar, di mana sebelumnya masyarakat yang hanya menggunakan bus medium untuk perjalanan dengan grup kecil," sambungnya.
Andrianto menambahkan, kenaikan harga BBM pada penhujung kuartal III 2022 belum terlalu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Di lini usaha intercity shuttle, WEHA memutuskan menaikan harga jual rata-rata sebesar 8%-10% untuk bisa meredam kenaikan harga BBM. Untuk lini usaha bus charter, margin memang sedikit tertekan karena imbas kenaikan BBM.
Hal itu disebabkan oleh sifat pemesanan bus yang biasa di lakukan rata-rata 2–3 minggu sebelum perjalanan sehingga WEHA tidak bisa menaikan harga setelah terjadinya forward booking. Akan tetapi, WEHA cukup optimis pada kuartal IV 2022 margin dari bus charter akan membaik karena forward booking yang terjadi akan mengikuti kenaikan harga yang sudah disesuaikan dengan kenaikan BBM.
"Kuartal ke 4 2022, WEHA memproyeksikan pendapatan sebesar Rp51 milliar dengan target laba bersih sebesar Rp6 milliar selama kuartal ke 4 tahun 2022 sehingga di akhir tahun 2022 Perseroan memproyeksikan pendapatan sebesar hampir Rp175 milliar dan diharapkan laba bersih di akhir tahun 2022 dapat mencapai Rp18 milliar," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih