Melalui GNRM, perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak masyarakat diharapkan bisa menjadi lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari, menurut Menko PMK, praktik revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Oleh sebab itu, diperlukan gerakan bersama dengan melibatkan semua komponen bangsa secara bergotong-royong.
"GTD GNRM perlu merancang program gerakan di masing-masing daerah, di samping berpedoman kepada yang sudah ditetapkan oleh wilayah pusat. Kemudian, harus menekankan tiga nilai GNRM, yakni integritas, kerja keras, dan gotong royong. Semua ini harus bisa kita tanamankan betul-betul," terangnya.
Baca Juga: Menko PMK Sebut Pemerintah Terus Perkuat Komitmen Pembangunan Berperspektif Penyandang Disabilitas
Sejalan dengan hal itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menegaskan, pihaknya akan terus mendukung dan melaksanakan Program GNRM serta meningkatkan semangat masyarakat dalam mendukung pemerintah menuju Indonesia lebih baik.
"Sebagai wilayah zero konflik, sejauh ini Sumsel sudah mendukung lima indikator program yang dapat menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mencapai target GNRM, khususnya gerakan Indonesia bersatu," tutur Herman Deru.
Adapun hingga saat ini, per 18 Oktober 2022, telah terbentuk Gugus Tugas Daerah sebanyak 77,24%, yaitu 397 dari 514 kab/kota di Indonesia. Dari capaian tersebut, masih terdapat 117 kab/kota yang belum membentuk Gugus Tugas Daerah. Sebanyak 36 kab/kota di antaranya berada di wilayah Barat Indonesia.
Sebagai informasi, untuk Wilayah Barat sebanyak 6 provinsi telah membentuk GTD kab/kota 100%, yaitu Sumsel, Sumbar, Kep. Babel, Jambi, Riau, dan DKI Jakarta. Sementara, 7 provinsi lainnya yang belum mencapai target pembentukan GTD kab/kota 100% ialah Aceh, Sumut, Bengkulu, Kep. Riau, Lampung, Banten, dan Jabar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum