Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Sebut Skill Lebih Penting dari Ijazah, Refly Harun: Administrasi Juga Diperlukan dalam Hukum

Presiden Jokowi Sebut Skill Lebih Penting dari Ijazah, Refly Harun: Administrasi Juga Diperlukan dalam Hukum Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam sebuah sesi pidato Presiden Jokowi beberkan soal ijazah yang dianggap tidak begitu penting. Ia mengatakan justru yang paling penting adalah tingkat skill dan

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang.

“Semua negara, sekarang ini persaingannya ada di situ. Bukan, ijazahmu apa? Bukan adu ijazah, tapi ada skill, ada kompetensi,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut yang Penting Skill Bukan Adu Ijazah, Refly Harun: Ngelamar Kerjaan Kalau Harus Ada Ijazah!

Sontak, cuplikan video ini pun dikomentari oleh ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun.

Ia mengatakan bahwa skill dan kompetensi adalah hal yang penting namun syarat administrasi juga tidak bisa disepelekan. 

“Misalnya kalau mau menjadi calon anggota DPR, ya kan wajib menunjukkan ijazah SMA nya atau yang setara,” jelas dia dalam youtube channelnya, Selasa (25/10/22).. 

Sontak pernyataan Presiden Jokowi ini pun memicu banyak pertanyaan terutama di tengah dugaan ijazah palsu.

Hingga sekarang gugatan mengenai dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi masih bergulir. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Ijazah Tidak Penting, Refly Harun: Gak Apple to Apple Dong!

Gugatan ini dilaporkan oleh Bambang Tri Mulyono sekaligus penulis Buku "Jokowi Undercover". 

Dan sudah terdaftar dalam nomor perkara: 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perkara adalah perbuatan melawan hukum (PMH).

Menurut Refly pula, di tengah kontroversi soal ijazah Presiden Jokowi yang belum selesai dan apa yang dikatakan Presiden Jokowi ini tidak sepenuhnya salah. 

Baca Juga: Menanti Presiden Jokowi Membawa Ijazah Aslinya ke Pengadilan

“Ini tinggal tergantung konteksnya sesungguhnya. Jadi tidak bisa kita berpikir dikotomi ya. Karena dua-duanya penting, administrasi penting dan substansi juga penting ya,” kata Refly.

Namun menurutnya, administrasi dan substansi tidak ada yang lebih penting, karena bukan untuk diperbandingkan. 

Kecuali kita memperbandingkan mana yang lebih baik, misalnya belajar bahasa Jerman atau bahasa Perancis.

Baca Juga: Spekulasi Ijazah Palsu Presiden Jokowi Terus Bergulir, Refly Harun Sebut Hanya Ada Satu Cara Menghentikannya

“Tapi sesuatu yang tidak Apple to Apple, tidak bisa kita bandingkan. Jadi kalau kita mau melamar pekerjaan tanpa ijazah. Ya mana bisa!,” jelas dia. 

Terakhir, alumni UGM ini mengatakan agar masyarakat bersabar dan tak membuat spekulasi berlebihan. 

“Ya kita masih menunggu tanggal 31 nanti, apa yang akan terjadi ya what will happen ya tanggal 31 nanti?,” kata dia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: