Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isi RUU Finlandia Tentang Keanggotaan NATO Terkuak, Ada Soal Senjata Nuklir yang Ternyata...

Isi RUU Finlandia Tentang Keanggotaan NATO Terkuak, Ada Soal Senjata Nuklir yang Ternyata... Kredit Foto: Reuters/Essi Lehto
Warta Ekonomi, Brussels -

Rancangan undang-undang tentang keanggotaan NATO di Finlandia tidak berisi pembatasan basis blok dan penyebaran senjata nuklir di tanahnya, surat kabar Iltalehti melaporkan pada Rabu, mengutip sumber kebijakan luar negeri dan keamanan.

Menurut outlet tersebut, undang-undang itu "praktis siap" dan akan diajukan untuk komentar dalam dua minggu.

Baca Juga: Tukar-tukaran Informasi Intelijen di Ukraina, Bos CIA Kuak Hal Tak Terduga

Rancangan tersebut menganggap senjata nuklir sebagai bagian penting dari pencegahan blok tersebut terhadap Rusia.

Sumber yang dikutip oleh outlet mengatakan akan sulit untuk membuat rencana pertahanan untuk Finlandia di NATO jika, misalnya, pembom berkemampuan nuklir tidak dapat dikirim ke wilayah udara negara itu.

Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto menyatakan bulan ini bahwa Helsinki telah menerima jaminan dari AS, Inggris, dan "negara-negara utama Eropa" bahwa aliansi itu akan datang membantu Finlandia bahkan sebelum bergabung dengan blok militer.

“Saya percaya bahwa setiap ancaman langsung ke Finlandia juga akan mendapatkan bantuan dari mitra ini, meskipun kami belum menjadi anggota NATO,” kata menteri.

Duta Besar AS untuk Finlandia Douglas Hickey dikutip oleh Politico bulan lalu mengatakan dia yakin Finlandia dan Swedia akan berada di NATO pada akhir tahun.

Sebuah negara yang secara historis non-blok, Finlandia, bersama dengan negara tetangga Swedia, mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah peluncuran operasi militer Rusia di Ukraina pada bulan Februari. Blok tersebut secara resmi mengundang kedua negara untuk menjadi anggota pada akhir Juni.

Aksesi akan diselesaikan hanya setelah diratifikasi oleh 30 negara anggota organisasi. Sejauh ini, 28 negara NATO telah meratifikasi keanggotaan Swedia dan Finlandia, dengan Turkiye dan Hongaria belum melakukannya.

Awal bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, berbicara pada konferensi pers di Praha, mengatakan bahwa “Finlandia bukanlah negara di mana teroris berkeliaran dengan bebas,” tetapi Swedia adalah “tempat teror merajalela.”

Pada 22 Oktober, outlet berita yang dikelola pemerintah Turki Anadolu Agency melaporkan bahwa Finlandia sedang bersiap untuk mengirim delegasi ke negara itu pada Selasa (25/10/2022).

Menurut outlet tersebut, pembicaraan difokuskan pada ekstradisi militan Kurdi, karena ini merupakan perhatian utama bagi Ankara.

Pada bulan Juni, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa masuknya Finlandia dan Swedia ke NATO hanya akan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: