Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pimpin Pasar o2o, Mitra Bukalapak Beri Komitmen Perluas Dampak Positif untuk UMKM di Indonesia

Pimpin Pasar o2o, Mitra Bukalapak Beri Komitmen Perluas Dampak Positif untuk UMKM di Indonesia Kredit Foto: Bukalapak
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah riset terbaru dari Nielsen pada Mei 2022 lalu mencatat bahwa hanya ada 25% dari sejumlah 2.736 warung dan kios pulsa di 14 kota di Indonesia yang sudah terdigitalisasi. Terkait hal ini, Mitra Bukalapak berhasil menjadi yang tertinggi dalam memimpin digitalisasi dengan penetrasi warung yang menggunakan platform o2o mencapai 56% di mana Mitra Bukalapak juga memimpin penetrasi di kategori grocery/bahan makanan sebesar 68% dan kategori produk virtual sebesar 46%.

Menempati posisi pertama di pasar 020, Mitra Bukalapak terus berkomitmen untuk mendigitalisasi warung dan berbagai UMKM di seluruh Indonesia dengan melakukan pemberdayaan pada UMKM dan mendorong kemampuannya untuk menjual berbagai produk fisik serta produk dan layanan virtual.

CEO Buka Mitra Indonesia, Howard Gani menyampaikan bahwa dampak yang dirasakan oleh para Mitra Bukalapak di kota-kota di luar Jawa menjadi pendorong bagi Mitra Bukalapak untuk terus mengembangkan berbagai layanan dan fiturnya. Terkait dengan hal ini, sebanyak 75% transaksi Bukalapak berasal dari luar dari Tier 1 yang kerap mengalami kendala dan keterbatasan akses ke infrastruktur, teknologi, dan permodalan.

Baca Juga: Wujudkan Dampak Berkelanjutan, Bukalapak Wujudkan Komitmen dalam Inisiatif ESG

Namun dengan pemberdayaan dan dorongan yang diberikan, para Mitra Bukalapak tercatat berhasil meningkatkan pendapatan mereka hingga tiga kali lipa sejak bergabung dengan Bukalapak. Di mana mereka mengalami pertumbuhan bisnis yang konsisten meningkat. Pada 2Q22, TPV (Total Processing Value) Bukalapak naik sebesar 25% menjadi Rp17,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, atau naik 46% menjadi Rp35 triliun dari periode yang sama tahun lalu.

"Kami ingin dampak yang diciptakan oleh Mitra Bukalapak dapat dirasakan secara merata dan inklusif oleh pelaku bisnis kecil di seluruh Indonesia. Karena itu, kami akan terus memperluas akses bagi para Mitra kami ke berbagai layanan vertikal-vertikal bisnis Bukalapak. Dengan begitu, kapabilitas bisnis mereka akan terus tumbuh dan bisa terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tutur Howard Gani dalam pernyataan media pada Jumat (28/10/2022).

Salah satu Mitra Bukalapak di Bali, Ni Made Suartini menceritakan bahwa produk-produk virtual yang dijual di warungnya melalui aplikasi Bukalapak menyediakan berbagai nilai tambah bagi para pelanggannya. Sebelum menjadi Mitra Bukalapak, warung Made hanya menjual produk makanan dengan jumlah pelanggan yang relatif kecil, namun sejak menjual berbagai produk virtual, pelanggannya menjadi lebih banyak.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Mitra Bukalapak Adiwitari yang juga berasal dari Bali. Ia menyampaikan manfaat yang dirasakannya dari layanan pembelian grocery  melalui aplikasi Mitra Bukalapak. Ujarnya, "saya bisa belanja stok barang dan bahan-bahan makanan untuk dijual di warung dengan lebih mudah karena tinggal pesan, kemudian barangnya diantar langsung ke warung saya."

Dengan manfaat tersebut, Adiwitari kini telah berhasil menjadi pionir penjual produk segar di lingkuannya dan bahkan menjadi supplier bahan-bahan baku bagi rumah-rumah makan dan pebisnis kuliner di lingkungannya karena posisi warungnya yang strategis.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: