Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lokapasar dan Ritel Modern Jadi Kunci Wujudkan UMKM Naik Kelas

Lokapasar dan Ritel Modern Jadi Kunci Wujudkan UMKM Naik Kelas Kredit Foto: Kemendag

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk konkret keberpihakan Kemendag dalam mendukung keberlangsungan UMKM yang berkaitan erat dengan kinerja perekonomian. Kemendag bersama kementerian dan lembaga lainnya, pemerintah daerah, badan-badan usaha milik negara, dan sektor privat tengah menjalankan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Salah satu poin penting BBI adalah program mendigitalisasi UMKM untuk mengakses pasar digital dan mendorong literasi teknologi sehingga UMKM dapat memasarkan produk mereka secara digital.

Baca Juga: UNIQLO Dukung UMKM Lokal Hadirkan Konsep Toko Baru di Bandung

"Saat gerakan ini diluncurkan pada Mei 2020, pemerintah menargetkan pada 2024 akan ada 30 juta UMKM yang masuk dalam ekosistem digital. Hingga Oktober 2022, sekitar 18 juta UMKM telah bergabung dalam ekosistem digital di bawah payung Gerakan Nasional BBI," ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag menambahkan, selain memasuki ekosistem digital, UMKM juga dituntut dan dituntun agar mampu naik kelas. Tujuannya adalah mendorong UMKM memasuki ritel modern sehingga produk-produk mereka mampu mengisi rak-rak ritel modern.

Sektor ritel memiliki kontribusi penting dalam mendorong pemulihan konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumsi rumah tangga kontribusinya mencapai 53,65 persen terhadap PDB dan tumbuh 4,34 persen pada kuartal I-2022.

"Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kemauan UMKM untuk terus berkembang, baik dari sisi produk maupun sumber daya manusianya. Pemerintah senantiasa mendukung UMKM agar bisa naik kelas dengan dua kunci utama, yaitu kolaborasi dan inovasi sehingga di masa depan produk UMKM lah yang merajai pasar ritel-ritel modern di Indonesia," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Wali Kota Malang Sutiaji melihat, geliat UMKM di Kota Malang luar biasa. Hal tersebut terutama dirasakan pada 2020 saat pandemi Covid-19. "Ketika itu ada permintaan yang luar biasa. Ada peningkatan 123 persen untuk makanan siap saji yang berbasis niaga elektronik. Hal itu artinya ada pasokan dan permintaan yang belum ada titik temunya. Maka, kami gerakkan UMKM dengan platform digital," ungkap Sutiaji.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: