Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimasikan Jualan dengan Promosi di Media Sosial

Optimasikan Jualan dengan Promosi di Media Sosial Kredit Foto: Unsplash/ freestocks
Warta Ekonomi, Jakarta -

Membuat akun di lokapasar (marketplace) belum cukup memaksimalkan penjualan online. Setiap individu tetap harus melakukan optimalisasi dengan mempromosikannya melalui media sosial atau platform digital lainnya.

Sekarang ini banyak orang tertarik berjualan online. Beberapa dari mereka bahkan mulai membuat akun lokapasar. Namun, motivasi usaha perlahan menurun karena minimnya pembeli atau pengunjung toko.

“Yang ramai itu selain promosi lapak marketplace-nya, mereka juga share di media sosial. Jadi lapak di market place mereka hanya untuk menampung orderan,” kata Pengurus RTIK Sidoarjo, Founder Digiprener, dan Co Founder WorkNessia, Abdul Hamid Hasan ST saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Jumat (28/10/2022).

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Baca Juga: Langkah Penting Berjualan Online: Fokus Satu Marketplace dan Medsos

Setiap individu, lanjut dia, harus meluruskan pemahaman. Ketika membuat akun marketplace, website, dan lain sebagainya, itu sebatas memiliki flyer atau brosur digital. Kemudian, mereka harus membagikannya, sehingga orang yang tertarik dapat mengunjungi toko.

“Yang menjadi polemik adalah seolah-olah kalau kita sudah buat akun di marketplace (lokapasar), seolah-olah pekerjaan penjualan sudah selesai. Padahal tidak begitu,” kata Abdul.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: